koranindopos.com – Kota Bekasi. Ketahanan pangan merupakan kunci untuk mempersiapkan diri menghadapi inflasi dan ancaman resesi. Hal itu pula yang digiatkan sejumlah pemerintah daerah. Salah satunya Pemerintah Kota Bekasi.
Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyampaikan, pihaknya akan menggiatkan kelompok wanita tani (KWT) untuk dapat mengajak masyarakat melakukan gerakan menanam. Di antaranya, cabai, dan bawang merah. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi dampak inflasi di Indonesia.
’’Saya akan memberikan arahan dengan pihak KWT untuk dapat mengajak masyarakat melakukan gerakan menanam. Entah itu dengan media hidroponik atau cocok tanam media tanah,’’ kata Tri setelah mengikuti rapat penanggulangan inflasi bersama Kemendagri via virtual Zoom pada Senin (14/11/2022).
Selain itu, kata Tri, dirinya telah menginstruksi dinas perdagangan dan perindustrian (disdagperin) terkait pemantauan perkembangan harga pasar. ’’Saya juga akan berkoordinasi dengan disdagperin untuk terus melakukan pemantauan, sidak pasar terkait perkembangan harga pasar terkini guna menekan inflasi di Kota Bekasi,’’ paparnya.
Rapat tersebut, sambung Tri, membahas antisipasi kenaikan harga bahan pokok menjelang akhir tahun. Yang patut diwaspadai adalah kenaikan harga minyak, tempe, dan mi kering instan. Selain itu, ada 20 komoditas pangan yang menjadi perhatian pemerintah pusat.
Dari rapat itu, Pemkot Bekasi juga akan melakukan sejumlah upaya sebagai tindak lanjut. ’’Merealisasikan belanja tidak terduga untuk dukungan pengendalian inflasi. Selain itu, memberikan bantuan transportasi dari APBD,’’ katanya.
Pihaknya juga akan melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait dengan melihat komoditas yang memberikan andil dalam kenaikan harga atau inflasi. (wyu/mmr)