Koranindopos.com – Jakarta. Film dokumenter “Eksil” karya Lola Amaria akan memulai penayangan resminya pada 1 Februari 2024. Film ini menggambarkan kisah kelam Indonesia pada masa G30S/PKI 1965 dari perspektif para Eksil.
Setelah melakukan riset sejak 2010 dan penggarapan sejak 2015, film ini pun akhirnya rampung dibuat. Lola Amaria menjelaskan, “Ini film dokumenter pertama saya. Di film ini menggunakan gaya bertutur, sehingga akan lebih mudah dicerna oleh generasi milenial dan generasi Z. Kedua generasi ini sudah sangat berjarak dengan sejarah masa lalu, apalagi dengan disrupsi informasi yang masif sekarang ini. Kepada mereka, anak-anak muda, termasuk orangtua, film ini sesungguhnya kita berikan agar lebih tahu dengan keadaan yang sebenarnya dialami para Eksil.”
Riset mendalam dilakukan, mencakup pencarian data keberadaan para Eksil sejak 2010. Timnya bahkan melakukan perjalanan selama tiga bulan ke Eropa, bertemu langsung dengan para Eksil di berbagai negara. Menurut Lola, mereka menghadapi kendala, terutama dalam mendapatkan dukungan finansial dan kesulitan meyakinkan narasumber untuk berbicara.
“Mereka mengira kita intel atau mata-mata, sehingga menjaga jarak dengan kita. Dan ini butuh proses untuk meyakininya,” tambah Lola.
Sari Mochtar, line produser film ini, menekankan bahwa berinteraksi dengan para narasumber memerlukan trik dan kesabaran.
“Untuk mempercayakan mereka tidak gampang, kecurigaan itu ada. Ketika kita mengambil video, mereka juga mengambil video kita. Jadi untuk mensiasati, kita harus membantu masak atau cuci piring agar kecurigaan itu menjadi cair. Dari situ baru mereka percaya sama kita dan bisa diwawancarai secara terbuka,” ujar Sari.
Film “Eksil” diarahkan untuk menyoroti sisi kemanusiaan para Eksil, bukan untuk mengangkat peristiwa G30S/PKI secara politis. “Film ini bukan untuk yang mengerti soal peristiwa 1965. Tapi ini untuk generasi saya dan di bawah saya yang tiap tahun dicekoki film G30S/PKI. Itu kayaknya harus tahu dari sisi sebelahnya dan ini yang bicara orangnya langsung, yang mereka yang berada di luar negeri sebelum peristiwa PKI tidak boleh pulang. Mereka punya cerita yang jujur tentang itu,” jelas Lola.
Hampir 10 narasumber yang diwawancarai masih menyatakan cinta mereka pada Indonesia, meskipun telah memiliki keluarga di tempat asing. Kejujuran hati mereka mengungkapkan kerinduan untuk pulang ke kampung halaman. Perjuangan Lola Amaria dan timnya membuahkan hasil saat “Eksil” meraih penghargaan film dokumenter terbaik di Festival Film Indonesia 2023.
Jangan lewatkan penayangan film ini di beberapa bioskop terpilih, termasuk Plaza Senayan XXI Jakarta, AEON Mall BSD City XXI Tangerang, Mega Bekasi XXI, TSM XXI Bandung, Ciputra World XXI Surabaya, Ringroad Citywalks XXI Medan, Empire XXI Yogyakarta, Cinepolis Plaza Semanggi, Mall Lippo Cikarang, Flix Ashta SCBD, CGV Aeon Mall Jakarta Grand Cakung (JGC), dan CGV JWalk Jogja. Film “Eksil” mengundang penonton untuk merenung dan memahami pengalaman yang dihadapi oleh para Eksil Indonesia.