koranindopos.com – Jakarta. Sebuah perkembangan mengejutkan muncul dari konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengisyaratkan bahwa pemerintahannya terbuka terhadap kesepakatan dengan Hamas, bahkan termasuk kemungkinan untuk mengakhiri pertempuran yang telah menelan ribuan korban jiwa di wilayah tersebut.
Pernyataan ini disampaikan oleh kantor PM Israel pada Minggu (18/5/2025) waktu setempat, seperti dikutip dari AFP dan The Guardian. Pernyataan tersebut muncul di tengah berlangsungnya perundingan gencatan senjata yang saat ini digelar di Doha, Qatar, dengan melibatkan perwakilan dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat sebagai mediator utama.
Proses diplomatik yang sedang berlangsung memperlihatkan adanya pergeseran sikap dari Israel, yang sebelumnya kerap menolak kemungkinan bernegosiasi langsung dengan Hamas. Kini, melalui pernyataan resminya, Netanyahu tampak membuka pintu untuk penyelesaian yang lebih menyeluruh.
“Pemerintah Israel tetap berkomitmen untuk mengembalikan semua sandera, dan siap untuk mencapai kesepakatan yang mencakup penghentian pertempuran, jika ketentuan yang diajukan sejalan dengan kepentingan nasional Israel,” demikian pernyataan dari kantor PM.
Perundingan di Doha saat ini melibatkan Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang dikirim langsung oleh pemerintahan Presiden Joe Biden. Witkoff bergabung dengan diplomat senior dari Qatar dan Mesir untuk menyusun kerangka gencatan senjata yang dapat diterima oleh kedua pihak yang bertikai.(dhil)