Koranindopos.com, Jakarta – Setiap manusia pasti pernah menghadapi ujian kesehatan dalam hidupnya dan pengalaman berobat sering kali menjadi cerita yang penuh makna, baik dari segi perjuangan untuk kesembuhan maupun kesan layanan kesehatan yang diterima. Kali ini dirangkum sebuah testimoni dari Ibu Helen Devianti (34) yang sudah merasakan bantuan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), khususnya untuk bangkit dari penyakit Tuberkulosis (TB) kelenjar secara gratis dan lancar.
Disambangi JKN saat masa perawatan inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pesanggrahan beberapa waktu yang lalu, Helen menuturkan bahwa saat ini dirinya terdaftar sebagai peserta JKN kelas rawat tiga, dengan segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang populer disebut peserta mandiri.
“Sebulan yang lalu di RSUD Pesanggrahan ini juga saya menjalani operasi TB kelenjar, alhamdulillah semuanya berjalan lancar tanpa kendala dan gratis ditanggung BPJS Kesehatan seluruh biayanya. Kemudian untuk saat ini saya sedang menjalani rawat inap karena mengalami muntah berulang sampai lemas, kata dokter kemungkinan karena daya tahan tubuh yang sedang menurun dan efek samping dari obat,” buka Helen.
Mengulas penyebab dari penyakit yang dialami Helen, dirinya tidak mengeluhkan adanya rasa sakit yang dialami, hanya saja pada bagian lehernya muncul benjolan yang semakin hari semakin membesar sehingga mengganggu aktifitas saat bekerja.
“Pada awal berobat, saya tidak langsung disarankan operasi, kata dokter kita obati dulu seminggu, semisal menghilang berarti tidak perlu dilakukan pembedahan, setelah menjalani rawat jalan itu ternyata belum ada perubahan, akhirnya saya dirujuk untuk konsultasi dengan dokter bedah, dari hasil pemeriksaan lengkap di rumah sakit saya mendapat rekomendasi dan langsung dijadwalkan operasi dua minggu kemudian,” tambahnya.
Pemeriksaan lengkap yang dijelaskan oleh Helen meliputi pengecekan fisik benjolan untuk melihat tekstur dan ukuran, tes darah lengkap, pengecekan komplikasi anestestesi, konfirmasi riwayat alergi dan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG). Dirinya menyebutkan seluruh rangkaian pemeriksaan tersebut dilaluinya sebagai pasien pengguna Program JKN.
“Rasanya sangat lega operasi TB kelenjar saya sukses, kemudian juga selama perawatan pasca operasi sangat baik seperti ruangan yang nyaman, perawat dan dokter yang responsif, makanan sekaligus obat juga diberikan teratur sesuai waktunya. Jujur rasanya sangat puas sebagai pasien BPJS Kesehatan kelas rawat tiga, saya yang awalnya tidak memiliki ekspetasi lebih selain gratis biaya pengobatannya, jadi tersadar dengan pengalaman mengesankan saat berjuang sembuh dari penyakit ini,” puji Helen.
Belum selesai dengan ceritanya, Helen memberikan sedikit informasi tambahan untuk masyarakat khususnya peserta JKN, terkait dengan persyaratan pendaftaran kini peserta tidak lagi perlu membawa fotokopi berkas saat mendaftar. Cukup dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tercantum di kartu tanda penduduk, peserta tetap dapat menerima layanan kesehatan di fasilitas tingkat pertama maupun lanjutan.
“Terakhir mungkin saya mau mengucapkan terima kasih banyak kepada BPJS Kesehatan, karena tanpa adanya jaminan ini saya pasti akan kesulitan untuk membayar semua biaya layanan seperti konsultasi, pemeriksaan lengkap, operasi, perawatan inap, obat-obatan dan fasilitas lainnya yang tentu memakan biaya mencapai jutaan rupiah. Cukup memastikan kepesertaan aktif dengan rutin bayar iuran, saya terhindar dari risiko biaya pengobatan yang mahal,” tandasnya.
Melansir dari laman resmi Rumah Sakit Paru Respira, TB kelenjar merupakan penyakit disebabkan oleh bakteri mycobacterium yang menyerang kelenjar getah bening pada tubuh manusia, ditandai dengan pembesaran atau pembengkakan pada area tertentu. Penyakit ini dapat menular dengan saat seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri tersebut, serta dapat menyerang berbagai kalangan usia yakni orang dewasa, lansia, hingga anak.
Namun perlu diketahui juga penyakit TB kelenjar ini dapat dicegah dengan menjaga sistem daya tahan tubuh tetap prima, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjalani gaya hidup sehat, serta mengonsumsi asupan bergizi cukup dan seimbang. (Haris)