koranindopos.com – Jakarta. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan program badal haji sebagai bagian dari layanan bagi jemaah yang memenuhi kriteria tertentu. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua jemaah, termasuk mereka yang tidak dapat melaksanakan ibadah haji secara langsung, tetap dapat memenuhi kewajiban mereka.
Menurut Kepala Biro Humas, Data dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Fauzin, ada tiga kelompok jemaah yang bisa dibadalhajikan. “Pertama, jemaah yang wafat di asrama haji Embarkasi atau Embarkasi Antara, saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah. Kedua, jemaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. Ketiga, jemaah yang mengalami gangguan jiwa,” kata Fauzin dalam keterangan persnya di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Selasa (14/5/2024).
Pelaksanaan badal haji dilakukan melalui beberapa tahapan. Pertama, pendataan jemaah wafat dilakukan sampai dengan 9 Zulhijjah jam 11.00 waktu Arab Saudi (WAS). Kedua, penyiapan petugas badal haji di Kantor Daker Makkah. Ketiga, petugas badal haji diberangkatkan ke Arafah pada pukul 11.00 WAS pada 9 Zulhijjah. “Keempat, petugas badal haji melaksanakan wukuf dan melanjutkan rangkaian ibadah haji yang bersifat rukun dan wajib, hingga seluruh rangkaian selesai dan diakhiri dengan bercukur sebagai tanda tahallul,” jelas Fauzin.
Setelah seluruh rangkaian ibadah selesai, petugas badal haji menandatangani surat pernyataan telah menyelesaikan tugas badal haji, kemudian PPIH Arab Saudi menerbitkan sertifikat badal haji. “Sertifikat badal haji diserahkan ke petugas kloter (kelompok terbang) untuk diberikan kepada keluarga jemaah yang dibadalkan,” ujarnya. Fauzin menegaskan bahwa pelaksanaan badal haji ini tidak dipungut biaya atau gratis.
PPIH Arab Saudi juga mengimbau para jemaah haji, khususnya lansia, untuk menjaga kesehatan dan menghindari aktivitas di luar ruang. Saat ini, kondisi cuaca di Madinah sangat panas, dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius. “Khusus jemaah lansia, jangan memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunah. Jangan memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan salat berjamaah di Masjid Nabawi. Jemaah bisa menunaikan salat jamaah di hotel, untuk menghindari kelelahan,” pesan Fauzin. Ia juga mengingatkan agar jemaah tidak sungkan meminta bantuan petugas jika mengalami kesulitan.
12.072 Jemaah Tiba di Madinah
Berdasarkan laporan PPIH Arab Saudi, hingga 13 Mei 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau pukul 01.00 WIB, sebanyak 12.072 jemaah telah tiba di Tanah Suci. Mereka terbagi dalam 30 kelompok terbang (kloter).
Pada hari ini, terdapat 19 kloter dengan total 7.064 jemaah haji yang diterbangkan ke Madinah, dengan rincian sebagai berikut:
- Embarkasi Solo (SOC): 1.440 jemaah/4 kloter
- Embarkasi Medan (KNO): 360 jemaah/1 kloter
- Embarkasi Batam (BTH): 450 jemaah/1 kloter
- Embarkasi Palembang (PLM): 450 jemaah/1 kloter
- Embarkasi Balikpapan (BPN): 324 jemaah/1 kloter
- Embarkasi Bekasi (CGK): 1.320 jemaah/3 kloter
- Embarkasi Makassar (UPG): 450 jemaah/1 kloter
- Embarkasi Kertajati (KJT): 440 jemaah/1 kloter
- Embarkasi Pondok Gede (CGK): 393 jemaah/1 kloter
- Embarkasi Surabaya (SUB): 1.484 jemaah/4 kloter
- Embarkasi Pondok Gede (CGK): 393 jemaah/1 kloter
PPIH Arab Saudi terus bekerja keras memastikan bahwa seluruh jemaah mendapatkan pelayanan terbaik selama menjalankan ibadah haji. Informasi lebih lanjut dan bantuan dapat diperoleh dengan menghubungi Petugas Haji Indonesia yang tersedia di berbagai lokasi. (hai)