koranindopos.com – Merauke, Presiden RI Joko Widodo, didampingi oleh Ibu Iriana Joko Widodo, melakukan penanaman tebu perdana di PT Global Papua Abadi, Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Kegiatan ini dipandang sebagai langkah strategis dalam menjawab krisis pangan global yang dipicu oleh perubahan iklim yang ekstrem.
Dalam keterangannya kepada awak media, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya kemandirian pangan di tengah kondisi global saat ini. “Dunia sekarang sedang krisis pangan karena perubahan iklim, panas yang panjang, kering yang panjang, gelombang panas, dan kemandirian pangan, ketahanan pangan, kedaulatan pangan itu harus menjadi konsentrasi,” ujar Presiden.
Presiden juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung inisiatif berkelanjutan di bidang pertanian dan lingkungan. Hal ini juga akan menjadi fokus pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto di masa mendatang.
Presiden Jokowi menyoroti berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan produksi tebu di PT Global Papua Abadi. “Di sini sudah dicoba, tidak hanya sekali dua kali tapi tidak berhasil. Tapi yang sekarang menurut saya kalau tadi saya melihat mulai dari awal pembibitan dengan tissue culture, penanaman beberapa varietas, hasilnya juga kelihatan sudah dicek berapa ton semuanya sudah secara saintifik sudah dijalani,” ungkap Presiden.
Selama kunjungan, Presiden juga meninjau sejumlah fasilitas di perusahaan tersebut, termasuk laboratorium kultur jaringan, pembibitan tebu, perkebunan tebu, dan persemaian tanaman konservasi. Ia optimis bahwa Indonesia dapat menjadi lumbung pangan di kawasan Merauke dan sekitarnya dengan potensi produksi seperti padi, jagung, dan tebu untuk gula pasir dan bioetanol.
“Kalau melihat lapangannya di sini datar, air juga melimpah saya kira memang kesempatan untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan di Merauke dan sekitarnya,” tambahnya.
Presiden Jokowi juga menyambut positif upaya perusahaan dalam merawat lingkungan secara berkelanjutan, termasuk pembuatan persemaian yang memproduksi bibit dan tanaman endemik Papua untuk rehabilitasi hutan. “Jadi pangannya dapat, energi hijaunya dapat, tetapi juga hutannya tidak dirusak,” tutur Presiden.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana didampingi oleh sejumlah pejabat negara, termasuk Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Pj. Gubernur Papua Selatan Apolo Safanlo, dan Bupati Merauke Romanus Mbaraka. (hai)