koranindopos.com – Jakarta. Peringatan Hari Batik Nasional (HBN) tahun 2024 diisi dengan beragam kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan dan mewariskan batik sebagai budaya kepada generasi selanjutnya. Sesuai dengan tema “Bangga Berbatik”, peringatan HBN 2024 ingin menyampaikan bahwa batik dapat digunakan dalam setiap kesempatan oleh semua orang.
Salah satu agenda dalam rangkaian Peringatan HBN 2024 adalah Fun Run & Walk yang dibuka oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Puan Maharani, bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Anindya Bakrie, dan Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI) Gita Pratama Kartasasmita pada Minggu (6/10) lalu.
“Kita lihat bahwa batik tidak hanya terbatas untuk kegiatan-kegiatan kantor atau kegiatan resmi. Untuk kegiatan santai, kita bisa menggunakan pakaian-pakaian yang bermotif batik dan kita lihat semua ini betul-betul keren,” ujar Menteri Perindustrian kepada media saat pelaksanaan Fun Run & Walk. Dalam kesempatan itu, jersey yang dikenakan oleh Menperin dan para peserta memiliki motif batik khas Tuban.
Agus menyampaikan, kegiatan Fun Run & Walk dalam rangkaian Peringatan HBN 2024 juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikan batik sebagai budaya nasional, yang dipadukan dengan semangat gaya hidup sehat.
“Saya kira juga tradisi yang harus kita pertahankan dalam merayakan hari batik nasional, yaitu dengan memadukan upaya melindungi dan melestarikan batik nusantara dari setiap daerah dan juga mengupayakan agar masyarakat hidup sehat,” jelasnya.
Batik Indonesia telah diakui sebagai warisan budaya takbenda (intangible cultural heritage) oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009, yang kemudian diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Batik Indonesia dikenal memiliki kaitan erat dengan gambaran adat istiadat serta budaya di berbagai wilayah. Hampir setiap daerah memiliki ciri khas motif, karakteristik, maupun warna batik dengan keunikan masing-masing.
Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk mengembangkan Industri Batik melalui berbagai program dengan melibatkan para stakeholders. Seperti pada Acara HBN tahun ini, Kemeperin bersinergi dengan YBI dalam pelaksanaan program Focus Group Discussion (FGD), penumbuhan wirausaha baru, fasilitasi Indikasi Geografis (IG), pendampingan teknis produksi, serta fasilitasi mesin dan peralatan.
YBI bersama Kementerian Perindustrian juga bekerja sama menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional, di antaranya pameran hari batik yang menampilkan Batik Tulis Gedog Tuban yang sepenuhnya diproduksi di Tuban dan memiliki potensi ekonomi yang besar bagi perekonomian setempat.
Kemudian, Peluncuran Buku Batik Berkelanjutan: Manajemen Rantai Pasok Industri 4.0, juga Fun Run & Walk di Area Gelora Bung Karno Senayan dengan rute sekitar 5,5 kilometer.
Selanjutnya, Kemenperin juga menggelar Industrial Festival yang dikemas menjadi rangkaian talk show mengenai perkembangan batik dengan target audiens utama kalangan muda, termasuk Gen-Z. Talk show tersebut mengangkat berbagai tema menarik, untuk semakin mendekatkan batik kepada masyarakat dan mengajak generasi muda untuk mengenal batik lebih dalam, serta memakainya dalam keseharian. (ris)