koranindopos.com – Jakarta. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengumumkan bahwa sepak bola wanita Indonesia sedang mengalami momentum positif yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan prestasi dan kualitasnya.
Menurut Erick, keberadaan beberapa pesepak bola putri yang bermain di luar negeri serta persaingan yang kompetitif di Asia Tenggara dan Asia menjadi peluang bagi timnas putri Indonesia untuk meraih prestasi yang sama seperti timnas putra.
Pernyataan tersebut disampaikan Erick Thohir saat penandatangan kontrak antara PSSI dan Satoru Mochizuki, pelatih putri Indonesia asal Jepang, di Jakarta pada Selasa (20/2).
Satoru, yang dikontrak untuk dua tahun, memiliki pengalaman memperkuat beberapa klub ternama di Jepang, seperti Urawa Reds, Kyoto Purple Sanga, dan Nippon Kokan. Penunjukan Satoru sebagai pelatih timnas putri diharapkan dapat membantu meningkatkan prestasi sepak bola wanita Indonesia.
Erick Thohir menekankan bahwa fokus PSSI tidak hanya pada sepak bola putra, tetapi juga pada pengembangan sepak bola putri. Dia menyebut bahwa saat ini timnas putri Indonesia memiliki pemain-pemain berkualitas baik, beberapa di antaranya bermain di liga luar negeri.
Beberapa pemain timnas putri Indonesia yang sedang meniti karier di luar negeri adalah Helsya Maeisyaroh, Sheva Imut, Shafira Ika, dan Fani Supriyanto.
Erick menjelaskan bahwa kehadiran Satoru sebagai pelatih timnas putri merupakan bagian dari kerja sama PSSI dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA), yang telah diresmikan sejak Mei 2023.
Meskipun timnas putri Indonesia terakhir mencatat prestasi dengan lolos ke Piala Asia Wanita 2022, namun mereka gagal melaju ke fase gugur. Erick menyatakan bahwa PSSI tidak hanya fokus pada timnas putri, tetapi juga pada pembinaan sepak bola wanita secara keseluruhan.
Untuk mendukung pembinaan, PSSI tengah menyusun cetak biru kompetisi wanita dari usia muda, sebelum menggelar Liga 1. Salah satu langkah awal adalah dengan menggelar turnamen putri usia muda U10 dan U14.
Erick berharap bahwa dengan adanya turnamen-turnamen ini, bakat-bakat sepak bola wanita Indonesia dapat ditemukan dan dikembangkan sejak usia dini, sehingga dapat menciptakan kompetisi yang sehat dan berkualitas bagi sepak bola wanita di Indonesia. (dni)