Koranindopos.com – Jakarta. Pondok Pesantren Daar El-Qolam merayakan ulang tahunnya yang ke-56. Dalam acara yang dimeriahkan oleh penampilan Wali Band berhasil menghibur ratusan santri, penampilan mereka sukses membawa nuansa nostalgia dan keharuan.
Apoy, gitaris Wali Band, mengungkapkan ketegangan dan kegugupan saat tampil di hadapan santri, terutama di depan guru dan kyai yang pernah mengajarnya.
“Manggung di sini menegangkan, menyeramkan, dan merinding. Kenapa? Karena terlalu sakral. Di sini ada santri yang dulu juga kita pernah nyantri, yang kedua ada guru-guru kami, ada Kyai, jujur agak sedikit nervous. Karena takut ada kesalahan yang dilakukan,” ujar Apoy di Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang, Banten, Kamis malam (25/1/2024).
Menyadari betapa pentingnya momen tersebut, Apoy dan rekan-rekannya memiliki misi untuk menginspirasi santri bahwa banyak profesi yang bisa mereka geluti untuk meraih kesuksesan dan berkontribusi pada masyarakat. Apoy menyampaikan pesan ini sebagai salah satu alumni yang ingin menyalakan semangat santri agar dapat berkiprah di berbagai bidang.
“Santri harus bisa apapun dan itu peninggalan dari pendiri Daar el-Qolam dan La Tansa almahrum K.H. Ahmad Rifa’i Arief bahwa santri harus bisa berkiprah di masyarakat, harus bisa mewarnai. Jadi saya sebagai salah satu alumni, ingin menyalakan energi untuk mereka bisa berkiprah di masyarakat,” tuturnya.
Faank, vokalis Wali Band, juga menunjukkan dedikasinya terhadap ilmu yang diperolehnya selama mondok. Dengan bangga, ia berinteraksi dengan para santri menggunakan Bahasa Arab, sebuah khas dari Pondok Pesantren La Tansa dan Daar el-Qolam.
“Salah satu ciri khas La Tansa, dan Daar El- Qolam itu bahasanya, Arab dan Inggris. Kita wajib bicara setiap hari menggunakan Bahasa Arab dan Inggris,” jelas Faank.
Pimpinan Pondok Pesantren Daar El-Qolam, K.H. Nahrul Ilmi Arief, dan pimpinan Pondok Pesantren La Tansa, K.H. Adrian Mafatihallah Karim, menyatakan kebanggaan atas kontribusi Apoy dan Faank yang tetap menyebarkan nilai-nilai Islam melalui jalur musik.
“Kami mendidik memberi kunci untuk membuka semua ruangan yang ada. Saya cukup bangga dengan Wali,” ungkap K.H. Nahrul Ilmi Arief.
Sementara K.H. Adrian Mafatihallah Karim menekankan pentingnya agar santri tetap berakar pada nilai-nilai kepesantrenan, ketaatan, dan kemandirian.
Milad Pondok Pesantren Daar El-Qolam ke-56, yang dimulai sejak 20 Januari 2024, tidak hanya diwarnai oleh penampilan memukau Wali Band, tetapi juga oleh berbagai kegiatan seperti Pekan Literasi, Language Festival, Islamic Studies Festival, Amazing Ekskul Daar el-Qolam, meet and greet alumni, serta seminar dan sarasehan Kyai/Nyari Alumni Daar el-Qolam dan La Tansa.