koranindopos.com, Jakarta-Sebanyak 2.505 ASN dari 25 Kementerian/Lembaga siap pindah ke IKN (Ibu Kota Nusantara). Hal ini Dikatakan Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Negara Haryomo Dwi Putranto dalam konfrensi pers di press room, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (19/3/2024).
Adapun rinciannya sebagai berikut: BMKG- total jumlah yang diajukan sebanyak 35 ASN. BNPB-39 ASN. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan-31 ASN. Badan Pangan Nasional-24 ASN. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila-25 ASN. Badan Siber dan Sandi Negara-61 ASN. Kejaksaan Agung-79 ASN. Kementerian ATR/BPN-69 ASN. Kemendagri-182 ASN. Kementerian ESDM-205 ASN. Kemkumham-247 ASN, Kemenkes-201 ASN, Kemenkeu-110 ASN, Kominfo-59 ASN. Kemenkopolhukam-56 ASN, Kemlu-85 ASN, Kementerian PUPR-321 ASN, KemenPANRB-47 ASN. Kemendag-146 ASN, Kementerian PPN/Bappenas-49 ASN, Kemensekneg-264 ASN, Setjen DPR RI- 87 ASN, Setjen Komisi Yudisial-22 ASN, Setjen MPR RI-26 ASN, dan Setjen DPD-35 ASN.
Dalam kesempatan tersebut, Haryomo juga mengatakan, sebanyak 121.626 orang pegawai negeri sipil (PNS) juga sudah mengikuti uji kompetensi yang diadakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai persiapan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Penilaian itu menjadi prioritas di BKN untuk mengetahui potensi dan kompetensi para PNS yang akan dipindahkan ke IKN. Penilaian tersebut terus berlangsung hingga kebutuhan terpenuhi. Tentu kita inginkan mereka yang pindah itu betul-betul memiliki talenta yang diperlukan,” kata Haryomo.
Adapun uji kompetensi terhadap para PNS itu menurutnya sudah dilakukan sejak tahun 2022.
Pada tahun 2022 ada sebanyak 22.436 orang PNS, lalu pada 2023 ada sebanyak 96.760 orang PNS, dan pada 2024 atau hingga Februari 2024 ini sudah ada 2.430 orang yang mengikuti uji kompetensi.
Menurutnya, uji kompetensi tersebut dilakukan untuk bisa memperoleh informasi kompetensi para PNS yang berkaitan dengan literasi digital dan Core Value BerAKHLAK.
“Sehingga mereka yang dipindah itu betul-betul memenuhi kriteria, baik dari aspek kompetensi, potensi, dan yang berkaitan dengan integritas moral,” tutupnya. (hrs)