Koranindopos.com – Riau. Provinsi Riau akan menerima bantuan sambungan listrik baru untuk masyarakat tidak mampu sebanyak 3.310 rumah tangga pada 2023. Pada tahun lalu, provinsi itu telah menerima program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sebanyak 980 sambungan rumah tangga.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Nugroho menyatakan, realisasi penerima BPBL di Provinsi Riau pada 2022 sebanyak 980 sambungan rumah tangga. Sebanyak 169 sambungan di antaranya untuk Kabupaten Kampar yang tersebar di 14 kecamatan.
”Melihat masih banyaknya masyarakat tidak mampu di Provinsi Riau yang membutuhkan bantuan penerangan, maka pemerintah kembali memberikan alokasi bantuan untuk 3.310 rumah tangga tahun ini,” kata Nugroho dalam rilis yang diterima Koranindopos.com, Senin (19/6).
Nugroho mengatakan, selain untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, program BPBL juga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat. ”Dengan memiliki akses listrik sendiri, masyarakat penerima manfaat BPBL diharapkan tidak lagi tergantung penyediaan listrik dari tetangga untuk kebutuhannya,” kata Nugroho.
Anggota Komisi VII DPR RI H. Nurzahedi mengatakan, BPBL merupakan program kemitraan antara Komisi VII DPR RI dengan Direktorat Ketenagalistrikan Kementerian ESDM. Melalui program ini pemerintah dan DPR memastikan bahwa seluruh masyarakat yang tidak mampu mendapatkan sambungan listrik di rumah masing-masing.
”Dengan ketersediaan listrik, tentu harapannya adalah memberi dampak positif di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial, bagi bapak/ibu penerima bantuan,” ujar Nurzahedi.
Dia menyampaikan, dengan program kemitraan antara Komisi VII, Kementerian ESDM dan PLN ini akan memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat memperoleh akses listrik. Sehingga aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan menjadi lebih lancar.