koranindopos.com – Jakarta. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bersama dengan 27 perusahaan anggotanya menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan “AAJI Peduli Bumi”. Kegiatan ini diwujudkan dengan penanaman 2.000 bibit pohon mangrove di Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Pulau Tidung, Jakarta, serta edukasi literasi pengelolaan keuangan bagi penduduk Pulau Tidung.
Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI, Novita Rumngangun menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan kebijakan berkelanjutan (ESG) yang dianut industri asuransi jiwa. AAJI secara konsisten mengkomunikasikan tentang pentingnya penerapan ESG sejak tahun 2023. Melalui kegiatan ini, AAJI dan anggotanya ingin mendukung kelangsungan bisnis jangka panjang dengan menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan pengetahuan masyarakat.
“Di awal April 2024 ini kami di AAJI kembali melaksanakan ESG Forum bersama perusahaan anggota. Dari kegiatan tersebut kemudian terbentuk komitmen untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya. AAJI berkomitmen untuk menjalankan fungsinya sebagai penggerak transformasi dan meningkatkan kolaborasi antar pelaku industri asuransi jiwa melalui kegiatan sosial seperti AAJI Peduli Bumi. Rencananya di tahun 2024 ini akan ada 4 kota yang menjadi tujuan kegiatan ini yaitu Jakarta, Bandung, Batam dan kota di Jawa Tengah dengan total target penanaman sebanyak 4000-5000 bibit pohon,” ungkap Novita
Program pelestarian lingkungan yang dijalankan untuk tahun 2024 ini berfokus pada penanaman mangrove dan pohon lidah mertua, yang dapat efektif menyerap konsentrasi karbon dioksida dan membantu mengurangi pencemaran udara. Tingginya aktivitas manusia yang dapat meningkatkan kadar karbon dioksida di atmosfer menjadi salah satu latar belakang pembudidayaan mangrove dan lidah mertua. Ini merupakan strategi penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim yang dapat berdampak pada kualitas hidup manusia. Penanaman 2000 bibit pohon mangrove di Jakarta diperkirakan akan membantu penyerapan sekitar 30.000 kg/CO2 per tahun.
“Secara tidak sadar, aktivitas keseharian kita semua memberikan dampak jangka panjang yang kurang baik bagi kelestarian lingkungan. Oleh karenanya, melalui kegiatan ini kami mengajak seluruh pelaku industri asuransi jiwa untuk semakin peduli dan bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan,”tambah Novita
Novita menambahkan bahwa seiring dengan program pelestarian lingkungan, AAJI juga melaksanakan kegiatan literasi asuransi jiwa secara berkelanjutan sebagai wujud komitmen industri asuransi jiwa untuk menciptakan masyarakat yang cerdas finansial.
Merujuk pada fokus literasi yang dicanangkan OJK, AAJI senantiasa memberikan edukasi dan literasi ke berbagai kelompok masyarakat seperti komunitas UMKM dan nelayan. Hal ini ditujukan agar semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya akan pentingnya pengelolaan keuangan dan peran asuransi jiwa dalam memberikan proteksi untuk keluarga.
“Peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya dalam mengelola keuangan dan memiliki proteksi asuransi jiwa sangatlah penting demi menjaga stabilitas perekonomian nasional. Oleh karenanya, AAJI mengajak seluruh perusahaan asuransi jiwa dan reasuransi untuk bersama-sama melaksanakan kegiatan literasi ini secara rutin dan berkelanjutan,” jelas Novita. (why)