Koranindopos.com – Seoul. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul memilih cara tak biasa dalam rangkaian peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea Selatan. Yaitu Indonesia Best Professional Talent Program. Program itu bertujuan untuk memberikan kesempatan magang dan bekerja bagi mahasiswa Indonesia berprestasi di berbagai perusahaan terkemuka di Korea.
Program ini sejalan dengan program yang telah dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yakni Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Program itu di bawah kerangka kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk menyediakan ruang bagi mahasiswa di berbagai perguruan tingi di Indonesia dalam hal mendapatkan pengalaman mengetahui dunia profesi bidang keuangan di Korea.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Seoul, Gogot Suharwoto, mengatakan ‘Indonesia Best Professional Talent Program’ menggunakan pendekatan holistik. Pendekatan dimaksud memperhatikan relevansi kebutuhan dunia perbankan Korea dengan kompetensi mahasiswa baik yang ada di Indonesia maupun di Korea melalui penempatan kerja dan MSIB.
”Program ini terdiri dari dua program penting yaitu Indonesia Career Day (ICD) dan Indonesia Talent Pool Management (ITPM),” ujar Gogot dalam rilis Kemendikbudristek, Sabtu (1/7). Menurutnya, program ICD akan memfasilitasi lokakarya networking event, training program dan job talk.
Gogot menyebut target ICD untuk mahasiswa Indonesia yang masih di Korea (inbound), sementara ITPM untuk pelajar yang studi di Perguruan Tinggi di Indonesia (outbound). Program dimaksud akan dilaksanakan paralel karena memiliki target mahasiswa yang berbeda.
Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto menyatakan, diskusi perdana antara perguruan tinggi Indonesia dengan industri perbankan di Korsel ini bertujuan untuk memperkenalkan ‘Indonesia’s Best Professional Program’. Program ini telah dirancang bersama antara kampus Indonesia dan perusahaan perbankan Korea.
Sulistiyanto menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi antara Gubernur Otoritas Jasa Keuangan RI, Mahendra Siregar dan Gubernur Financial Supervisory Services, Lee Bok-hyun saat bertemu di Jakarta pada Mei 2023 lalu.
Program ini diharapkan membuka kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin meniti karier di dunia perbankan di Korea dan perusahaan kelas dunia. ”Progam ini merupakan bentuk transformasi aset sumber daya manusia menjadi tenaga siap kerja di sektor keuangan di Korea,” tegas Sulistiyanto.
General Manager Hana Financial Group Korea, Kwon Sehwan menyampaikan bahwa seluruh aspek jasa keuangan secara fundamental berujung pada penguatan sumber daya manusia. Diperlukan kerjasama yang baik agar layanan perbankan makin modern maka harus didukung oleh pekerja yang sangat memahami informasi teknologi atau disebut IT warrior.