Koranindopos.com – Jakarta. Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memperkuat keterampilan PMI di sektor perikanan untuk penempatan Korea Selatan (Korsel). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BP2MI Benny Ramdhani di sela seremonial pelepasan 153 calon PMI program government to government (G to G) ke Korsel di Hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Senin (15/1/2024).
Benny mengatakan, pihaknya telah melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara BP2MI dan Badan Riset Sumber Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan. ”Di sektor inilah sangat banyak permasalahan. Di mana CPMI tidak mengetahui apa yang dikerjakan. Kurang skill yang didapat,” ujar Benny.
Nantinya, kata Benny, para CPMI akan diberikan pelatihan dan pembekalan tentang pengetahuan kemaritiman dan perikanan. Sehingga, mereka diharapkan akan dapat mudah beradaptasi dengan kebutuhan pekerjaan di Korsel, terutama di sektor perikanan.
Sementara itu, pelepasan 153 CPMI kemarin merupakan program G to G sektor manufaktur yang rutin diselenggarakan. ”Didominasi lebih banyak berjenis kelamin laki laki 143 PMI. Sedangkan perempuan 10 PMI,” ungkap Benny.
Dalam pelepasan tersebut, Benny didampingi tiga deputi. Di antaranya Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik Gatot Hermawan, Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika Lasro Simbolon, dan Deputi Bidang Penempatan Dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah Brigjen Pol I Ketut Suardana. Hadir pula para Direktur, Kepala Pusdatin, Kepala Biro, dan juga Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) seluruh Indonesia. (why/mmr)