Koranindopos.com – Jakarta. Sebuah kolaborasi keren antara fashion stylisy Reva Marchellin dan 5 desainer ternama lainnya dengan make up artis (MUA) kondang, Bubah Alfian yang di gelaran Jakarta Fashion Food Festival (JF3) di Summarecon Mall Kelapa Gading lalu, berhasil memukau para pelaku dunia fashion.
Dengan tema ‘Intrigue’ Bubah Alfian bersama desainer Temma Prasetio dan Revashion berhasil mempresentasikan konsep fashion berkelanjutan yang merupakan karya-karyanya yang menggunakan baju-baju yang sudah tidak terpakai dan barang-barang bekas. Hal itu ia lakukan karena menurut data, industri fashion penyumbang limbah terbesar di dunia.
“Industri fasion sendiri adalah penyumbang limbah nomor satu di Dunia,” ungkap Bubah Alfian saat ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023).
“Ada 70 muse, aksesori yang dipakai itu dari Naranaia yang terbuat dari 70 barang bekas, kostumnya dari botol minuman dibakar, terus pakai sedotan juga,” ujar Bubah.
Selain barang-barang bekas diatas, Bubah juga membuat rancangan dengan menggunakan bahan dari kertas termasuk kertas semen.
“Kebetulan didepan rumah ada yang bangun rumah, jadi saya mintain kertas-kertas semennya, kita kumpulin dan kita akan bentuk menjadi sebuah kostum dan saya ingin yang pake BCL (Bunga Citra Lestari) untuk HUT sebuah acara TV” ungkapnya.
Apa yang dilakukan Bubah bukan tanpa alasan, koleksi ‘Intrigue’ ini bertujuan untuk mengedukasi kepada masyarakat untuk membeli baju yang bukan sekali pakai. Sebab industri fashion menjadi penyumbang limbah terbanyak.
Dengan banyaknya muse-muse terkenal mulai dari Fujianti, Nikita Mirzani, Yuki Kato, Iko Bustomi, Kimmy Jayanti, Karin Novilda, Gilang Samiadji, Emil Mario, hingga Sarah Tumiwa yang terlibat, membuat karya-karya kolaborasi ini semakin terlihat glamor saat dipresentasi koleksikan.
“Sebenernya saya ga ngajak tapi mereka yang menawarkan diri. dari mulai dua orang sampai akhirnya ngeblend 70 selebriti,” ucap Bubah.
Dengan banyaknya publik figur yang ikut terlibat dalam mempresentasikan karya-karyanya, Bubah ingin masyarakat tidak lagi membeli baju hanya sekali pakai. Sehingga kampanye yang ia dan kawan-kawan suarakan biasa mengurangi limbah industri fashion.
“Saya pengen banget orang-orang diluaran sana itu, ga cuma beli baju sekali pakai, tapi bisa pakai baju itu berkali-kali lalu di mix and match menjadi sesuatu yang baru lagi,” pungkasnya.