koranindopos.com – Jakarta. Kanker serviks termasuk penyakit kronis yang cukup sulit untuk dideteksi. Namun, pada tahap awal, penyakit ini bisa menunjukkan gejala-gejala umum yang dapat menjadi perhatian. Kanker serviks adalah jenis kanker yang bermula di serviks, yaitu bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina. Sebagian besar kanker serviks berasal dari sel-sel di permukaan serviks.
Banyak wanita tidak menyadari gejala kanker serviks, sehingga pemeriksaan dini sering kali tidak dilakukan. Gejala juga kerap keliru dengan kondisi lain seperti menstruasi tidak teratur atau infeksi saluran kemih (ISK). Beberapa gejala umum kanker serviks meliputi:
- Perdarahan yang tidak biasa, seperti di antara periode menstruasi, setelah berhubungan seks, atau setelah menopause.
- Keputihan yang berbeda dari biasanya, baik dari segi warna maupun bau.
- Nyeri di area panggul.
- Lebih sering buang air kecil.
- Nyeri saat buang air kecil.
Pada stadium lanjut, gejala dapat mencakup kesulitan buang air besar atau kecil, nyeri punggung yang menusuk, nyeri perut, dan pembengkakan kaki.
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi Human Papillomavirus (HPV). Terdapat sekitar 100 jenis HPV yang berbeda, tetapi hanya beberapa yang berpotensi menyebabkan kanker serviks, terutama HPV-16 dan HPV-18. Infeksi HPV bisa berlangsung lama, bahkan hingga 15-20 tahun, sebelum berkembang menjadi kanker serviks.
Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV, yang kini telah tersedia luas. Skrining dini dan berkala juga sangat penting untuk mendeteksi kanker serviks pada tahap awal, sehingga perawatan dan pengobatan bisa lebih efektif.
Kesadaran akan gejala serta langkah pencegahan sangat penting untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks. Konsultasi dengan tenaga medis dan melakukan pemeriksaan secara rutin dapat meningkatkan peluang deteksi dini serta efektivitas pengobatan.(dhil)