koranindopos.com – Jakarta. Kasus pneumonia di Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2024 dengan total 2.136 orang yang jatuh sakit. Kementerian Kesehatan RI menyebut kenaikan kasus ini sebagian disebabkan oleh peningkatan jumlah pemeriksaan dan pelaporan dari berbagai fasilitas kesehatan.
Dari sebelumnya hanya 15 site sentinel severe acute respiratory infection (SARI) yang melaporkan data, kini jumlahnya bertambah menjadi 35 site. Penambahan ini memungkinkan lebih banyak kasus terdeteksi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tren peningkatan kasus pneumonia masih konsisten terjadi, terutama pada penghujung tahun hingga awal tahun berikutnya. Yang lebih mengkhawatirkan, angka kematian akibat pneumonia pada 2024 juga terbilang tinggi, mencapai hampir 50 persen dari total kasus yang dilaporkan. Dari 2.136 kasus, sebanyak 1.264 jiwa dilaporkan meninggal dunia.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, angka kematian akibat pneumonia meningkat secara signifikan. Pada tahun 2022, hanya tercatat 264 kasus kematian, sementara pada 2023 angka tersebut naik menjadi 330 jiwa. Artinya, tren kematian pada 2024 meningkat hampir empat kali lipat dari tahun 2022.
Pada Januari 2024 saja, tercatat 39 kasus kematian akibat pneumonia. Beberapa pasien yang meninggal diketahui memiliki komorbid atau penyakit penyerta, yang memperburuk kondisi mereka.
Kenaikan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan tenaga medis dalam menghadapi musim penyakit pernapasan. Langkah-langkah preventif dan peningkatan akses pelayanan kesehatan menjadi kunci dalam menangani lonjakan kasus pneumonia di Indonesia.(dhil)