Koranindopos.com – Makkah. Evakuasi jemaah haji sakit yang masih berada di Madinah dimulai secara bertahap oleh petugas dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Jumat (9/6) lalu. Evakuasi dilakukan pada jemaah haji yang kloternya sudah berada di Makkah sejak 1 Juni.
Jemaah haji yang dievakuasi adalah mereka yang tidak bisa mengikuti perpindahan ke Makkah bersama kloternya karena sedang sakit. ”Sehingga perlu dirawat di KKHI Madinah atau RS Arab Saudi,” jelas Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah Edi Supriyatna dalam rilis Kemenkes, Senin (12/6).
Selain itu, pasien di KKHI Madinah pada Jumat (9/6) berjumlah 49 jemaah haji dan pasien yang masih dirawat di RS Arab Saudi Madinah sebanyak 39 jemaah. ”Hingga saat ini sudah ada 14 orang direncanakan untuk evakuasi secara bertahap,” papar Edi.
Menurut Edi, proses evakuasi dilakukan pada jemaah haji sakit menggunakan mobil ambulans. Selama perjalanan, jemaah haji akan didampingi oleh satu orang dokter dan satu orang perawat. Tujuannya untuk memastikan kondisi jemaah haji tetap stabil saat evakuasi.
Edi menjelaskan, evakuasi tahap pertama ini diberangkatkan dari KKHI Madinah pukul 08.30 WAS dan tiba di KKHI Makkah pukul 12.50 WAS. ”Evakuasi tahap pertama ini membawa jemaah yang menderita penyakit jantung asal kloter PLM2 dan jemaah menderita penyakit stroke asal kloter KNO3,” ujarnya.
Menurut Edi, KKHI Makkah siap untuk menerima jemaah haji sakit yang dievakuasi dari KKHI Madinah. Pasien akan ditransitkan sementara di KKHI Makkah dengan tujuan jika masih terjadi gangguan kesehatan maka akan diberikan pelayanan di KKHI Makkah.
”Namun jika sudah stabil dan hasil evaluasi baik maka akan dikembalikan ke kloter masing-masing,” tutur Edi.
Riko Hyang Wicaksono dan Wahidin Rusdin Sako yang bertugas pada evakuasi tahap pertama ini menyampaikan bahwa kondisi dua jemaah haji sakit stabil selama evakuasi. ”Perjalanan menuju Makkah juga lancer,” kata Riko. Evakuasi tahap dua diberangkatkan pada Sabtu (10/6) pukul 00.00 WAS dengan membawa 3 orang jemaah haji sakit.