koranindopos.com – Jakarta. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus menggalakkan sosialisasi akan pentingnya membangun kesadaran dan resiliensi anak menghadapi dampak dari perubahan iklim. Upaya ini merupakan langkah konkret dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang semakin terasa.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum, menyampaikan bahwa kementeriannya bekerja sama dengan organisasi nonprofit Save The Children Indonesia untuk mengadakan seminar yang bertujuan menyadarkan akan dampak perubahan iklim terhadap anak-anak. Seminar ini juga bertujuan meningkatkan ketahanan anak-anak menghadapi kondisi tersebut.
“Sedang kita dorong untuk sama-sama meningkatkan penyadaran kepada semua pihak sampai kepada tingkat daerah untuk bersama-sama bekerja mengatasi dampak perubahan iklim terhadap anak dan juga membangun resiliensi dari anak-anak,” ujar Deputi Woro.
Pemerintah juga mendorong partisipasi aktif anak-anak dalam upaya membangun ketahanan diri, keluarga, dan lingkungan mereka terhadap perubahan iklim. Anak-anak diharapkan tidak hanya menjadi objek, tetapi juga subjek dalam proses adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
“Dukungan diberikan kepada anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam mengkampanyekan, ikut terlibat dalam prosesnya, termasuk dalam pembuatan kebijakannya,” jelas Deputi Woro.
Krisis iklim juga dianggap sebagai krisis hak anak-anak. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 20% anak Indonesia di bawah usia 5 tahun mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, dan diare pada tahun 2021. Pencemaran lingkungan turut berkontribusi terhadap penyakit-penyakit tersebut, termasuk ISPA yang dapat disebabkan oleh polusi udara.
Upaya yang dilakukan oleh Kemenko PMK ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya perlindungan anak-anak dari dampak perubahan iklim serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam membangun ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang semakin kompleks ini. (hai)