koranindopos.com – Jakarta. Pekerja Migran Indonesia (PMI) bukan hanya sebagai pahlawan devisa. Namun, mereka juga berperan sebagai duta antinarkoba. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani saat seremonial pelepasan 171 PMI ke Korea Selatan di Hotel El Royale, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Senin (1/4/2024). ”PMI sebagai duta antinarkoba,” ujar Benny.
Oleh karena itu, kata Benny, pada kegiatan pelepasan kali ini pihaknya menghadirkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom untuk memberikan motivasi dan pembekalan kepada para PMI yang menjadi duta antinarkoba tersebut.
Marthinus mengatakan, PMI merupakan aset negara dan generasi berprestasi. Sebab, kata Marthinus, untuk menjadi PMI tidaklah mudah. PMI harus mempunyai skill agar dapat menghadapi tantangan pekerjaan di luar negeri. ”BNN RI mempunyai program menciptakan patron – patron baru yang bisa memberikan pesan moral bahaya narkoba dan menjadi Ikon perang melawan narkoba,” ungkap Marthinus.
Benny melanjutkan, jumlah 171 PMI tersebut terbagi menjadi, 96 sektor reguler, 6 sektor manufaktur, dan 69 sektor fishing. ”Pelepasan PMI hari ini juga diikuti sebanyak 589 PMI yang masih mengikuti pembekalan. Di mana 276 PMI hadir dalam acara seremoni dan 313 PMI mengikuti secara daring,” ungkap Benny.
Benny berpesan 4 K kepada para PMI. K pertama adalah kesungguhan. PMI harus mempunyai kesungguhan dalam mempersiapkan mental, punya niat sejak mendaftar sebagai calon PMI. K kedua keberanian. Hanya orang yang sukses yang memiliki keberanian, keluar dari lingkungan sosial, meninggalkan keluarga, orang – orang tercinta, bahkan tanah air. K ketiga kesetiaan menjaga niat dan dapat mewujudkan cita-cita dan mimpi. ”Dan K keempat adalah kehormatan di mana orang – orang akan dinilai oleh orang lain sejauh mana dia memiliki kehormatan,” ujar Benny. (why/mmr)