koranindopos.com – Jakarta. Isu karhutla (kebakaran hutan dan lahan) kembali menjadi sorotan di Indonesia setelah Pemerintah Malaysia menyampaikan protes terkait dampak kabut asap yang disebabkan oleh karhutla di Indonesia. Pemerintah Indonesia mendapat tekanan dari negara tetangga terkait permasalahan lingkungan ini, yang harus segera ditangani dengan serius.
Protes yang disampaikan oleh Pemerintah Malaysia terhadap Indonesia terkait kabut asap akibat karhutla adalah sebuah isyarat keras bahwa permasalahan ini telah mencapai titik kritis. Dalam protesnya, Pemerintah Malaysia mengecam pencemaran udara yang diakibatkan oleh kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Ini adalah fenomena yang menjadi perhatian setiap tahun, terutama selama musim kemarau.
Dalam mengomentari protes Malaysia ini, Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menyatakan bahwa protes dari negara tetangga seperti Malaysia adalah “teguran keras yang cukup memalukan.” Ia menyoroti fakta bahwa ini bukanlah kali pertama negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura menghadapi masalah pencemaran udara akibat kabut asap dari Indonesia. Isu kabut asap ini telah menjadi agenda tahunan yang meresahkan berbagai pihak.
Menurut Daniel Johan, protes dari negara tetangga menciderai harga diri bangsa Indonesia. Ini seperti menyiratkan bahwa Indonesia tidak mampu menangani masalah yang terjadi di wilayahnya sendiri. Hal ini mengindikasikan bahwa negara harus berusaha lebih keras untuk mengatasi karhutla dan mencegah citra Indonesia tercoreng karena masalah lingkungan ini.
Dalam konteks penanganan karhutla, Daniel Johan menyerukan perlunya tindakan yang konkret dan efektif dari Pemerintah Indonesia. Salah satu aspek yang ditekankannya adalah alokasi anggaran.
Menurut Daniel Johan, anggaran untuk penanganan karhutla harus segera dialokasikan dan mendapatkan perhatian serius dari berbagai kementerian dan lembaga terkait. Ia menegaskan bahwa ini adalah permasalahan bersama dan bukan hanya tanggung jawab Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Tuntutan Daniel Johan terkait dengan anggaran ini sejalan dengan urgensi penanganan karhutla. Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi ancaman konstan bagi Indonesia, terutama selama musim kemarau. Selain merugikan lingkungan, karhutla juga berdampak serius pada kesehatan manusia dan perekonomian. (dni)