
JAKARTA, koranindopos.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan kapal tol laut. Sebab kapal milik pemerintah itu memiliki keuntungan berupa biaya angkut yang lebih rendah. Hal itu disampaikan Menhub pada acara Webinar Bussiness Forum bertema ‘Kemudahan Distribusi Logistik Melalui Tol Laut Dalam Mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)’ yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub secara virtual di Jakarta, baru-baru ini.
Budi mengatakan, pemerintah memberikan stimulus berupa potongan biaya angkut sebesar 50 persen dari biaya angkutan muatan berangkat, sehingga biaya untuk muatan balik kapal tol laut bisa lebih rendah lagi. Stimulus ini bukan saja menjadi penyeimbang sistem pembiayaan logistik, namun juga penting untuk mendorong geliat pertumbuhan perekonomian di daerah. “Kami akan terus menyosialisasikan kemudahan-kemudahan angkutan distribusi barang kepada para pelaku usaha agar bisa memanfaatkannya,” tegas Budi dalam rilis yang diterima koranindopos.com, Senin (14/2).
Menurut Budi, salah satu tantangan bagi para pelaku usaha lokal adalah distribusi logistik yang masih dianggap sulit dan mahal. Kehadiran program tol laut membuat pemesanan dan pelacakan pengiriman barang menjadi lebih mudah. Bahkan untuk memantau disparitas harga antar wilayah di Indonesia, kini bisa diakses melalui platform aplikasi digital yang dibangun Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub bernama ‘SiTolaut’. “Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan aplikasi BRI Store dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,” papar Budi.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha menjelaskan, kegiatan webinar ini dilakukan untuk berbagi informasi dan mempertemukan para pelaku logistik dengan pelaku UMKM dalam rangka mensukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Pihaknya ingin mengoptimalkan pemanfaatan tol laut sekaligus juga dalam rangka mendorong geliat perekonomian, khususnya bagi sektor UMKM. “Program tol laut yang diluncurkan pada tahun 2015 terus mengalami peningkatan dan saat ini telah melayani 34 trayek. Dengan bertambahnya trayek, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan jumlah muatannya,” tandas Arif.(hai)