Koranindopos.com – Jakarta. MD Pictures kembali menghadirkan pengalaman berbeda dalam dunia perfilman Indonesia. Setelah sukses menggelar spesial screening IMAX dengan versi uncut, Pabrik Gula mengadakan Gala Premiere bertema Pesta Rakyat di XXI Epicentrum, Jakarta, pada Kamis (20/3) malam. Acara ini dikemas unik, menghadirkan suasana pasar tradisional lengkap dengan kuliner khas dan atraksi budaya, sejalan dengan tema besar film yang diangkat.
Penonton yang hadir disuguhkan suasana autentik ala pasar rakyat. Beberapa pedagang kaki lima mengisi booth di area bioskop, menawarkan hidangan khas seperti pecel, pempek, es teler, dan es kopi. Tak hanya itu, pertunjukan Kuda Lumping di atas red carpet semakin memperkuat nuansa budaya yang ingin disampaikan. Dengan cambuk khasnya, para penari Kuda Lumping sukses menciptakan atmosfer meriah yang membangun antusiasme sebelum pemutaran film dimulai.
Manoj Punjabi, produser sekaligus CEO MD Pictures, menjelaskan bahwa konsep Pesta Rakyat dalam gala premiere ini sengaja dihadirkan untuk memperkuat nuansa yang ada dalam film Pabrik Gula.
“Saya ingin membawa suasana film ini ke dalam dunia nyata. Pabrik Gula menggabungkan unsur horor, drama, dan komedi dengan latar budaya yang kental. Jadi, Pesta Rakyat ini adalah cara kami menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam bagi penonton,” ujar Manoj.
Film yang diadaptasi dari kisah nyata dan viral di media sosial ini telah melalui beberapa tahap screening, dan reaksi penonton sejauh ini sangat positif. “Melihat respons penonton yang luar biasa dari tiga kali screening sebelumnya, saya semakin yakin bahwa Pabrik Gula bisa menjadi tontonan spesial di momen Lebaran,” tambahnya.
MD Pictures tidak main-main dalam menyiapkan Pabrik Gula. Film ini diproduksi dengan standar tinggi, tayang dalam format IMAX, 4DX, dan menggunakan sistem suara Dolby Atmos untuk menghadirkan pengalaman sinematik maksimal. Menurut Manoj, momen Lebaran adalah waktu yang strategis untuk merilis film ini.
“Pabrik Gula adalah film yang jarang ditemukan di perfilman Indonesia. Saya sendiri sudah menontonnya berkali-kali dalam proses editing, dan setiap kali saya tetap bisa menikmati cerita serta karakter yang kuat. Ini film yang mengalir dengan baik, punya banyak elemen menarik, dan saya yakin penonton akan merasakan hal yang sama,” jelasnya.
Keunikan Pabrik Gula terletak pada perpaduan genre yang seimbang antara horor, drama, dan komedi. “Kalau di KKN di Desa Penari saya melihat kejeniusan cerita, di Pabrik Gula saya merasa storytelling-nya lebih mengalir. Karakter-karakternya punya kedalaman yang kuat, bahkan peran pendukungnya pun mendapat porsi yang pas,” tutur Manoj.
Kesuksesan Pabrik Gula tidak hanya ditargetkan di pasar domestik. MD Pictures juga berencana membawa film ini ke pasar internasional. Salah satu langkah awalnya adalah dengan mengadakan premiere di Los Angeles, Amerika Serikat. “Kami akan berangkat dengan tim ke Los Angeles untuk premiere di sana. Ini bagian dari strategi kami agar film ini bisa mendapat perhatian lebih luas. Saya ingin melihat bagaimana tanggapan pasar global terhadap Pabrik Gula,” ungkap Manoj dengan penuh optimisme.
Film yang dibintangi oleh Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Erika Carlina, Bukie B Mansyur, serta empat komika populer ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 31 Maret 2025, bertepatan dengan momen Lebaran.
“Harapan saya, film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan moral yang kuat bagi penonton. Jika berhasil menjadi box office, itu akan menjadi bonus. Yang paling penting adalah membuktikan bahwa film Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu bersaing di kancah internasional,” tutup Manoj.