koranindopos.com – Jakarta. Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi peluncuran mekanisme baru dalam penyaluran tunjangan guru Aparatur Sipil Negara (ASN) daerah yang kini langsung ditransfer ke rekening penerima. Langkah ini dinilai sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru dan menciptakan tata kelola keuangan negara yang lebih transparan serta efisien. Peluncuran ini berlangsung di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam membangun bangsa dan mencapai kesejahteraan. Oleh karena itu, pemerintah menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam alokasi anggaran negara. “Saya menyambut baik inisiatif, upaya peluncuran, upaya mekanisme baru dengan mengirim tunjangan guru ASN daerah langsung ke rekening guru, inilah upaya untuk mengurangi ketidakefisienan,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menyoroti permasalahan korupsi yang masih menjadi tantangan besar bagi bangsa ini. Menurutnya, kebocoran anggaran akibat korupsi sangat menghambat pembangunan, dan langkah ini diharapkan dapat menghilangkan praktik birokrasi yang berbelit-belit.
“Kita harus hilangkan budaya-budaya yang tidak benar itu. Kalau bisa dibikin lama, kenapa harus dibikin pendek? Kalau bisa susah, kenapa dibikin gampang? Budaya ini yang harus kita kikis,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden menegaskan komitmennya dalam membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi. Ia menekankan pentingnya pengelolaan anggaran negara yang cermat dan efisien untuk memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar bermanfaat bagi rakyat.
“Saya tidak akan mundur menghadapi koruptor. Mereka harus mengerti bahwa saya siap mati untuk bangsa dan rakyat ini. Saya tidak takut mafia manapun, saya tidak takut,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengungkapkan rencana pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki sekolah-sekolah serta membangun sekolah berasrama di seluruh kabupaten di Indonesia dalam kurun waktu empat tahun ke depan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden agar layanan publik lebih cepat, tepat, efektif, dan efisien. Sebelumnya, tunjangan guru ASN daerah ditransfer melalui Rekening Kas Umum Daerah sebelum sampai ke rekening guru, yang sering kali mengalami keterlambatan.
“Sejak tahun 2010-2024, tunjangan guru ditransfer dari Kementerian Keuangan ke rekening pemerintah daerah sebelum diteruskan ke guru. Proses ini umumnya berlangsung tiga bulan sekali dan di beberapa daerah mengalami keterlambatan dengan berbagai alasan,” ungkap Abdul Mu’ti.
Dengan mekanisme baru ini, sebanyak 1.476.964 guru ASN akan menerima tunjangan langsung ke rekening mereka, sementara 392.802 guru non-ASN juga akan menerima transfer langsung dari Kemendikdasmen. Proses verifikasi dan validasi data akan terus dilakukan agar pencairan dana berjalan lancar dan tepat sasaran.
“Transfer langsung di bulan Maret ini merupakan hadiah untuk para guru agar dapat merayakan Idulfitri dengan gembira dan agar mereka lebih sejahtera sehingga dapat bekerja lebih baik dalam mencerdaskan bangsa,” tambahnya. (hai)