koranindopos.com – Jakarta. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif dasar listrik dan bahan bakar minyak (BBM) hingga Juni 2024. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sidang kabinet paripurna di Jakarta pada Senin (26/2/24).
Menurut Menko Airlangga, keputusan tersebut merupakan hasil dari sidang kabinet paripurna yang menetapkan bahwa tidak akan ada kenaikan tarif listrik maupun BBM, termasuk yang bersubsidi, hingga pertengahan tahun 2024.
Komitmen tersebut memiliki dampak langsung terhadap target defisit fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang melebar menjadi 2,29 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Menurut Menko Airlangga, subsidi yang diberikan untuk mencegah kenaikan harga listrik dan BBM memerlukan anggaran tambahan yang signifikan bagi PT Pertamina dan PT PLN.
“Pelebaran defisit APBN juga disumbang oleh penambahan anggaran subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun dari sebelumnya Rp26 triliun,” jelas Menko Airlangga.
Menurutnya, penambahan anggaran subsidi pupuk diperlukan untuk menjaga produksi padi di tengah ancaman El Nino. Selain itu, program bantuan langsung tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan senilai Rp11 triliun juga ikut menyumbang peningkatan defisit APBN 2024.
Menko Airlangga menjelaskan bahwa peningkatan anggaran subsidi pupuk adalah respons terhadap turunnya produksi padi, yang tidak hanya disebabkan oleh masalah pupuk tetapi juga akibat dampak dari fenomena El Nino.
Dengan keputusan ini, pemerintah menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga dan mengurangi beban ekonomi masyarakat dengan menahan kenaikan tarif dasar listrik dan BBM hingga pertengahan tahun 2024, serta memberikan subsidi pupuk yang memadai untuk mendukung pertanian dalam menghadapi tantangan lingkungan seperti El Nino. (hai)