koranindopos.com – Jakarta. Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan rancangan induk untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Salah satu program utama dalam rancangan tersebut adalah pembangunan 100 sekolah berasrama yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Target penurunan angka kemiskinan tahun ini berada pada kisaran 7-8%. Budiman optimistis bahwa angka tersebut dapat dicapai lebih cepat dengan berbagai program yang telah dirancang oleh pemerintah, termasuk inisiatif pendidikan berasrama ini.
“Kami juga diminta untuk merancang konsep sekolah berasrama guna memutus rantai kemiskinan secara merata. Rancangan induk hampir selesai, dan nanti akan segera kami laporkan kepada Bapak Presiden,” ujar Budiman dalam keterangannya di Gedung Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Sekolah ini dirancang untuk memberikan pendidikan berkualitas secara gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan fasilitas asrama agar mereka dapat belajar dengan nyaman dan fokus tanpa terkendala faktor ekonomi. Pemerintah berharap bahwa dengan pendidikan yang lebih merata, kesempatan bagi generasi muda untuk keluar dari lingkaran kemiskinan semakin besar.
Selain pembangunan sekolah berasrama, pemerintah juga menyiapkan berbagai strategi lain dalam upaya percepatan pengentasan kemiskinan. Program bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan menjadi bagian dari upaya menyeluruh dalam menekan angka kemiskinan di Indonesia.
Saat ini, rancangan induk telah mencapai tahap akhir dan segera akan diajukan kepada Presiden untuk mendapatkan persetujuan. Pemerintah berharap bahwa program ini dapat segera diimplementasikan dalam waktu dekat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menciptakan peluang yang lebih luas bagi masyarakat miskin agar dapat keluar dari jerat kemiskinan secara berkelanjutan.(dhil)