Koranindopos.com-Cirebon. Pertamina sebagai perusahaan migas internasional di Indonesia selalu mendukung pengembangan budaya di indonesia. Melalui program CSR
PT Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) bekerja sama dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) melakukan exit program di Cirebon yang sudah berjalan selama lima tahun.
“Meskipun kami adalah perusahaan migas internasional, namun kami terpanggil untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Program CSR Sekolah Tari Gratis ini adalah insiatif kami untuk melestarikan keanekaragaman budaya Indonesia di kancah internasional.” jelas Direktur Utama PIEP, Jaffee A. Suardin dalam sambutannya Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, minggu (17/9).
Acara ini dihadiri oleh Ibu Ratu Raja Alexandra Wuryanigrat ( keraton kasepuhan Cirebon), Diah Kusumawardani Wijayanti (Founder Belantara Budaya Indonesia )
Jaffee A.Suardin ( Dirut Pertamina Internasional EP).
Jaffee menambahkan, sejak digagas tahun 2018 lalu, inisiatif ini memberikan peluang berharga bagi para siswa untuk belajar dan menghargai warisan budaya yang kaya dari Tari Tradisional, Cirebon pada khususnya.
Suksesnya program tari gratis ini membuat pertamina melanjutkan program di kota lain seperti Bogor dan Depok, terlebih diutamakan untuk penyandang difabel.
“Salah satu indikator suksesnya program ini adalah jumlah siswa yang terus bertambah, dan adanya siswa difabel yang dilibatkan dari sekolah tari yang baru akan diluncurkan akhir Agustus 2023 di Bogor dan Depok, meyakinkan kami bahwa program-program seperti ini akan membantu untuk memecahkan permasalahan sosial,” tegas jaffee.
Rasa syukur diungkapkan oleh pimpinan Sekolah tari Yayasan BBI, Diah Kusumawardani yang mengharapkan program ini akan dapat diadakan lagi di tahun mendatang. “Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua siswa, orang tua, instruktur, relawan, dan mitra yang telah berkontribusi pada kesuksesan program ini. Dedikasi dan dukungan mereka berperan penting dalam melestarikan dan mempromosikan seni yang indah dari Tari Tradisional Cirebon.” pungkas Diah.
Menurut Diah, selama lima tahun terakhir, program ini telah meningkatkan kemandirian bagi 200 Siswa dan sudah berdampak ekonomi.
“Selain itu program ini juga ikut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), utamanya pada poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 4 (Pendidikan Berkualitas), dan poin 5 (Kesetaraan Gender).” Tutup Jaffee.