koranindopos.com – Jakarta, PT Pos Indonesia menegaskan eksitensinya di usianya yang mengnjak 277 tahun sebagai BUMN tertua di tanah air. Menjadi BUMN tertua, Pos Indonesia tentu memiliki kekuatan yang besar sehingga tetap bertahan dekade demi dekade., dan bahkan terus memengkilapkan posisinya sebagai leader di bidang logistik. Salah satu kekuatan yang dimiliki Pos Indonesia adalah aset dan properti yang tersebar di berbagai daerah, sejak jaman pendudukan Belanda dulu kala.
Pos Indonesia merupakan satu dari sekian BUMN yang memanfaatkan dan memaksimalkan aset propertinya.Seperti diketahui gedung-gedung yang menjadi Kantorpos milik Pos Indonesia berusia lebih lebih dari seratus tahun dengan desain dan arsitektur khas Belanda. Aset gedung-gedung klasik beberaoa tejadi bangunan heritage tersebut, seperti yang juga dilakukan beberapa BUMN, dikolaborasikan dengan pihak ketiga untuk dimanfaatkan sebagai ruang atau wadah ekonomi kreatif.
Setelah merestorasi beberapa bagian gedung utama Kantorpos Besar di Kebon Rojo, akhirnya PT Pos Indonesia (Persero) meresmikan Pos Bloc Surabaya (16/11/2023). Pos Bloc diproyeksikan menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan dan menikmati kreativitas dari seni, budaya, pertemuan komunitas kreatif, hiburan, serta pemberdayaan bisnis UKM dan UMKM.
Peluncuran Pos Bloc Surabaya dihadiri langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang sekaligus meresmikan Pos Bloc Surabaya.
Turut hadir pada peresmian ini yaitu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal R Djoemadi, Direktur Bisnis Jasa Keuangan Haris, Direktur Operasioanl dan Digital Service Hariadi, Direktur Kurir dan Logistik Tonggo Marbun, Direktur Pengembangan Bisnis dan Portofolio Managemen Prasabri Pesti, Direktur PT Pos Properti, Indonesia Junita Roemawi, dan CEO PT Ruang Kreatif Pos Jimmy Saputro, beserta segenap jajarannya masing-masing.
Dalam sambutannya, Eric Thohir menyampaikan gagasan yang melatarbelakangi berdirinya Pos Bloc ini.
“Ini merupakan upaya kami dari Kementerian BUMN untuk merevitalisasi aset-aset BUMN, terutama aset-aset idle yang sebenarnya memiliki value lebih jika dimanfaatkan secara optimal. Aset BUMN banyak dan bernilai, namun sering kali terlupakan. Kalau dimaksimalkan pengelolaannya pasti akan membawa manfaat lebih baik bagi masyarakat maupun BUMN itu sendiri,” kata Menteri BUMN, Erick Thohir.
Berdirinya Pos Bloc Surabaya diapresiasi Erick Thohir. Ia menilai keberadaan Pos Bloc Surabaya menjadi bukti BUMN selalu hadir dan peduli terhadap isu perkotaan.
“Alhamdulillah, kembali membuktikan bahwa kami peduli kota-kota besar lainnya. Khususnya hari ini, di Surabaya. Karena ini Bapak Wali Kota punya program yang sama. BUMN mungkin mendekatkan diri dengan masyarakat perkotaan. Salah satunya menghadirkan Pos Bloc di Surabaya. Alhamdulillah, sesuai target,” kata Erick Thohir.
Erick juga menjelaskan kehadiran Pos Bloc Surabaya menunjukkan upaya BUMN dalam mengelola aset dari badan usaha secara profesional. Bukan hanya sembarang membangun, tetapi juga selalu dijaga dan dikelola dengan baik.
“Tidak melupakan peran pentingnya yaitu bekerja sama, berkolaborasi dengan pihak swasta, UMKM, dan komunitas. Di sinilah yang kami dorong. Kenapa? Kesuksesan Pos Bloc di kota besar lainnya, sekarang kami lahirkan di Surabaya dan mudah-mudahan ini bisa menumbuhkan pertumbuhan perekonomian di Surabaya,” tutur Erick.
Erick juga mengungkapkan alasan BUMN memilih Surabaya dijadikan wilayah pendirian Pos Bloc. Selain ketersediaan aset, kreativitas masyarakat Surabaya juga menjadi salah satu pertimbangan.
“Jangan pernah pertanyakan kreativitas anak-anak di Surabaya. Itu di atas rata-rata. Dan itulah kenapa kami pastikan wadahnya sekarang kami coba lakukan. Kami di BUMN, aset-aset yang ada, kami bangun. Kami jaga 1-2 tahun. Kalau bagus, kami dorong lagi. Jadi tidak hanya bangun, akhirnya mangkrak atau nanti terbengkalai,” katanya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku bersyukur atas peresmian Pos Bloc Surabaya. Ia menilai kehadiran Pos Bloc di wilayahnya akan memberikan efek positif, terutama bagi industri dan ekonomi kreatif.
“Ini luar biasa. Industri kreatif, ekonomi kreatif bergerak di Kota Surabaya. Saya ucapkan matur nuwun kepada Pak Menteri BUMN karena Pos Indonesia sudah menghadirkan Pos Bloc di Kota Surabaya dan bermanfaat di industri Kota Surabaya. Ini akan menggerakkan milenial di Kota Surabaya dan industri kreatif,” tandas Eri Cahyadi.
Pos Indonesia Dukung Inisiatif Kementerian BUMN
Ungkapan bangga dan syukur juga diutarakan Direktur Utama Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi. Menurutnya, keberadaan Kantorpos besar yang disulap menjadi Pos Bloc Surabaya adalah inisiatif Menteri BUMN Erick Thohir.
“Ini semua atas inisiatif Pak Menteri untuk leverage asset untuk menjadi creative hub di berbagai kota. Karena Pos Indonesia memiliki banyak aset, kami langsung mendukung semua inisiatif Pak Menteri. Salah satunya sudah dibuktikan di Surabaya,” kata Faizal.
Lebih lanjut Faizal memastikan Pos Indonesia berkomitmen mendukung setiap upaya Kementerian BUMN dalam mengembangkan bisnis, terutama UMKM.
“Mudah-mudahan kami nanti bisa mendukung segala inisiatif Pak Menteri, khususnya untuk anak-anak milenial dan UKM. Kami siapkan 3 ribu properti Pos di seluruh Indonesia. Nanti kami coba satu per satu. Kami bikin kemitraan atau partnership dengan berbagai pihak menjadi pusat-pusat UMKM dan kreativitas anak muda,” ucap Faizal.
Pos Bloc Surabaya merupakan proyek cipta ruang (placemaking) hasil kolaborasi antara Pos Indonesia, dilaksanakan oleh Pos Properti sebagai anak perusahaan Pos Indonesia dengan PT Ruang Kreatif Pos, salah satu anak perusahaan PT Radar Ruang Riang.
Direktur Utama Pos Indonesia meyatakan optimisnya atas peresmian Pos Bloc ke-3, setelah Pos Bloc Jakarta dan Pos Bloc Medan.
“Saya optimistis Pos Bloc Surabaya tidak kalah sukses dengan kakak-kakaknya, Pos Bloc Jakarta dan Pos Bloc Medan. Letaknya yang strategis serta nilai historis yang dimiliki akan menjadi magnet bagi Pos Bloc Surabaya untuk menarik wisatawan,” kata Faizal.
Kantorpos Bersejarah
Pos Bloc difungsikan sebagai ruang kreatif berbagai kegiatan seni, budaya, pertemuan komunitas kreatif, hiburan, pemberdayaan bisnis UKM dan UMKM yang telah dikurasi. Dibangun di atas lahan seluas 13.950 meter persegi, gedung ini mulanya merupakan Kantorpos Besar Surabaya I Kebon Rojo, sebuah gedung cagar budaya peninggalan Belanda berusia 1,5 abad.
Gedung tersebut terkenal akan sejarahnya yang merupakan tempat Presiden Pertama RI Ir Soekarno bersekolah di Hogere Burgerschool (HBS), maka dari itu Pos Bloc juga menghadirkan Galeri Soekarno sebagai bentuk memorabilia jejak Sang Proklamator. Selain itu, ada juga Galeri Pos yang menampilkan benda-benda pos seperti prangko, benda pos jadul, hingga sepeda motor yang digunakan petugas pos.
Rangkaian acara dimulai dari penyerahan lukisan Bung Karno hasil karya pelukis asal Sumenep Madura KH. D. Nawawi Imron, yang diterima oleh Direktur Pos Properti Junita Roemawi untuk diabadikan di Galeri Soekarno. Dilanjutkan dengan tur keliling Galeri Soekarno, Galeri Pos dan gedung Pos Bloc, visit tenant lokal Pos Bloc dan komunitas, penampilan mini orkestra serta live mural, penayangan video dan fashion show seragam baru Pos Indonesia, dan ditutup dengan launching logo baru Pos Indonesia.
Momen peresmian Pos Bloc Surabaya sekalaigus dimanfaatkan untuk peluncuran merek dan logo baru POS IND (Pos Indonesia Integrated National Disribution). Lahirnya POS IND merupakan wujud langkah transformatif dan awal babak baru dalam sejarah panjang industri pos di Indonesia.
Tak hanya menjadi penyedia layanan, POS IND memiliki semangat baru guna mempercepat kemajuan logistik di Indonesia. Peluncuran merek dan logo merupakan gambaran menuju BUMN logistik yang modern, dapat bersaing secara global serta merupakan bentuk nyata atas dukungan perusahaan terhadap peningkatan ekonomi nasional.
Dengan diresmikannya Pos Bloc Surabaya ini, harapannya dapat mewadahi pelaku kreatif di Surabaya dari berbagai bidang untuk menampilkan karyanya pada publik dan bisa dinikmati oleh siapapun dari berbagai latar belakang apapun. Semoga Pos Bloc Surabaya sama suksesnya dengan Pos Bloc Jakarta dan Medan, kedua pendahulunya. (ana)