koranindopos.com – Jakarta. Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan yang berlangsung, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas. Diskusi antara kedua negarawan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis untuk menggerakkan sektor energi terbarukan dan transformasi digital di Indonesia.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut mencapai beberapa kesepakatan penting, termasuk rencana pembangunan fasilitas panel surya di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang akan dilakukan dengan kolaborasi Persatuan Emirat Arab. “Kami tengah menyusun rincian rencana pembangunan ini,” ujar Menteri Investasi. Proyek ini akan difasilitasi oleh Tony Blair dan merupakan bagian dari kerja sama lebih luas dalam bidang energi terbarukan dan logistik.
Selain itu, pembahasan juga meliputi rencana pemanfaatan penyimpanan karbon di Indonesia, yang diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi negara. “Kami membahas tentang bagaimana penyimpanan karbon yang sudah kita putuskan sebelumnya, yaitu 70 persen di dalam negeri dan 30 persen di luar negeri,” ungkap Bahlil.
Di bidang transformasi digital, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa Indonesia sedang berusaha keras untuk mempercepat transformasi digital di sektor birokrasi. Pihaknya bekerja sama dengan Tony Blair Institute serta melakukan studi ke negara-negara yang telah maju dalam transformasi digital seperti Inggris dan Estonia. “Tony Blair meyakinkan bahwa tidak ada cara yang lebih cepat untuk meningkatkan pencapaian negara dan birokrasi yang efisien kecuali melalui program digitalisasi,” jelasnya.
Menteri PANRB juga mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi telah memberikan arahan khusus untuk mengintegrasikan layanan digital melalui portal nasional. Langkah ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan pemerintah. “Saat ini ada banyak aplikasi, sekitar 27 ribu aplikasi, dan setiap inovasi selama ini cenderung membuat aplikasi baru. Hal ini justru tidak memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan, melainkan mempersulit,” ujar Menteri PANRB.
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Tony Blair menandai langkah penting dalam memperkuat kerjasama bilateral antara Indonesia dan Inggris, serta mempercepat pembangunan dalam sektor energi terbarukan dan transformasi digital untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaya saing global. (hai)