Koranindopos.com – Jakarta. Sederet musisi seperti Slank, Iwan Fals, Isyana, Once, Kahitna, Deadsquad dan Dira Sugandi pada Selasa (1/110 lalu baru saja menutup rangkaian puncak acara Music20 Summit Conference, alias KTT M20 yang diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Konser tersebut juga disaksikan oleh 70 peserta delegasi negara-negara G20 secara langsung dan streaming di kanal YouTube DSS Music Channel.
Seperti diketahui, M20 merupakan inisiatif Indonesia sebagai tuan rumah forum G20. Di KTT M20 inilah para musisi dunia dilibatkan untuk ikut menyuarakan isu terkait perkembangan global terkini.
“Kita tahu musik itu sebuah pergerakan yang luar biasa. Kalau dulu inspirasinya We are the World, di mana mengenai kelaparan. Sekarang dengan situasi global seperti ini, ada kesepakatan musisi dunia membuat sebuah gelombang persatuan, lingkungan hidup, dan lain-lain,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir.
Lahirnya M20 berawal dari diskusi Erick Thohir dengan tokoh musik nasional seperti Tantowi Yahya, Candra Darusman, dan Triawan Munaf. Keempatnya sepakat memanfaatkan momen Indonesia sebagai tuan rumah untuk melahirkan M20 sebagai side dari G20.
“Pak Erick Thohir menantang kami, kalian para musisi kok diam saja melihat G20? Bukan Triawan Munaf dan Candra Darusman namanya kalau diam saja saat ditantang,” kata Tantowi.
Tantangan itu membuat mereka, juga Kadri Mohamad, mengajukan ide menggelar M20. Tantowi Yahya sebagai Ketua Komite Pelaksana M20. Sementara Triawan Munaf, Kadri Mohamad, dan Candra Darusman sebagai Co-Chairs M20.
Beberapa poin yang dicoba digaungkan pada KTT M20 perdana adalah, driving digital information in fair and inclusive music industry, the welfare of musician, and creative economy worker, better access in the music industry, mainstreaming music-learning, encouraging low-emissions and community-friendly concerts serta menjadikan musik sebagai platform untuk mendorong perdamaian.
Pesan penting dari KTT ini tidak terbatas pada konser ramah lingkungan dan rendah emisi yang mencakup nol plastik dalam agenda-agenda festival dan industri hiburan, tetapi juga mendukung praktik terbaik untuk mendukung tujuan musik dan juga isu iklim”, Kata Tantowi Yahya.
“Ini sejarah, karena inisiatif ini dilahirkan di Indonesia, oleh orang Indonesia. Kita juga sudah bicara dengan India sebagai tuan rumah G20 berikutnya dan mereka siap meneruskan M20,” tambah Tantowi Yahya. (AL)