koranindopos.com – Jakarta. Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menyampaikan keluhan terkait besaran Bonus Hari Raya (BHR) yang diberikan oleh perusahaan aplikator kepada para mitra ojek online (ojol). Mereka menilai jumlah bonus yang diterima oleh para pengemudi terlalu kecil dan tidak manusiawi.
Ketua Umum SPAI, Lily Pujiati, mengungkapkan bahwa berdasarkan Surat Edaran Kementerian Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04.00/III/2025, seharusnya BHR yang diterima oleh mitra ojol adalah sebesar 20 persen dari penghasilan bulanan selama satu tahun terakhir. Namun, kenyataannya, jumlah bonus yang diterima oleh para pengemudi jauh di bawah angka tersebut.
“Dari pengaduan yang kami terima, seorang pengemudi ojol hanya mendapatkan Bonus Hari Raya sebesar Rp 50 ribu, padahal pendapatan mereka selama 12 bulan mencapai Rp 33 juta,” ujar Lily Pujiati, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (24/3/2025).
Keluhan ini mencuat setelah beberapa mitra ojol mengungkapkan bahwa bonus yang diberikan oleh aplikator tidak sebanding dengan kontribusi dan kerja keras mereka sepanjang tahun. SPAI menyoroti ketimpangan dalam sistem pembagian bonus di mana mitra taksi online (taksol) dilaporkan mendapatkan bonus yang lebih besar, yaitu hingga Rp 1,6 juta, sementara mitra ojol hanya menerima sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 900 ribu.
Menurut SPAI, pemberian bonus yang sangat kecil ini mencerminkan ketidakadilan dalam sistem kemitraan dan menunjukkan kurangnya apresiasi terhadap para pengemudi yang telah bekerja keras untuk menopang layanan transportasi berbasis aplikasi.
Lily Pujiati menegaskan bahwa SPAI akan terus mendesak perusahaan aplikator untuk lebih transparan dalam mekanisme pemberian BHR. Mereka juga meminta agar pemerintah turun tangan dalam memastikan bahwa aturan terkait kesejahteraan mitra pengemudi dapat ditegakkan dengan baik.
“Kami berharap ada perbaikan sistem dan transparansi dari aplikator dalam menghitung besaran bonus bagi para mitra. Jika perlu, ada regulasi yang lebih tegas untuk menjamin hak-hak mereka,” tambahnya.
Keluhan ini diharapkan dapat menjadi perhatian bagi aplikator dan pemerintah agar kesejahteraan mitra ojol dapat lebih diperhatikan, terutama menjelang hari raya yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan bagi semua pekerja.(dhil)