koranindopos.com – Jakarta Lonjakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta tidak terelakkan. Karena itu, Pemprov DKI berupaya mengantisipasinya dengan berbagai cara. Mulai membatasi jumlah penonton konser hingga mempercepat vaksinasi bagi warga yang belum mendapatkannya, baik primer maupun booster. ’’Termasuk lansia nanti juga didatangi untuk disuntik vaksin,’’ kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Lansia tetap menjadi prioritas karena merupakan kelompok yang paling rentan tertular Covid-19. Jadi, mereka perlu dilindungi dari potensi perburukan bila sampai tertular. Selain vaksinasi, lanjut Heru, saat ini seluruh aktivitas di Jakarta masih mengacu pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1. Karena itu, dia mengimbau warga untuk mematuhi aturan tersebut, termasuk disiplin dalam menggunakan masker. ’’Mudah-mudahan Covid-19 segera terkendali menjadi endemi,’’ lanjutnya.
Titik rawan penularan lainnya berada di kawasan wisata dan hiburan, termasuk konser musik. Karena itu, Heru menyatakan telah memerintah Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI untuk membatasi kapasitas kegiatan pariwisata dan hiburan, termasuk konser. Dia mencontohkan, untuk kegiatan hiburan dengan kapasitas lokasi 1.000 orang, izinnya hanya diberikan untuk 700 penonton atau 70persen kapasitas. ’’Jadi, masih ada space atau jaga jarak dan yang lain-lain. Lokasi parkir juga harus diperhatikan,’’ imbuh Heru.
Sementara itu, Kadisparekraf DKI Andhika Permata menuturkan, seiring dengan masih berlakunya PPKM level 1 di Jakarta, sudah diterbitkan SK yang mengatur kegiatan di sektor usaha pariwisata. Dalam SK itu, terdapat penambahan persyaratan untuk penyelenggaraan event musik. Salah satunya adalah pembatasan kapasitas penonton. Ke depan, untuk sementara, penyelenggara konser tidak boleh memaksimalkan jumlah penonton sesuai kapasitas lokasi. Sebab, selain rawan penularan Covid-19, kerumunan massa memiliki potensi bahaya lain. (wyu/mmr)