Koranindopos.com – Makkah. Jemaah haji Indonesia yang sakit sejak kemarin (27/6) diberangkatkan ke Arafah untuk mengikuti Safari Wukuf. Kepala Seksi Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah Andi Ardjuna mengatakan, sebanyak 238 jemaah haji Indonesia yang sakit dan disafariwukufkan.
”Hari ini kita memberangkatkan 238 jemaah yang sakit dan dirawat di KKHI untuk disafariwukufkan. Mereka terdiri atas 48 jemaah sebagai pasien baring, dan 190 jemaah sebagai pasien duduk,” ujar Ardjuna di KKHI Makkah seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Rabu (28/6).
Ardjuna menjelaskan, pihaknya telah melakukan proses screening jemaah yang dirawat di KKHI berdasarkan kriteria safari wukuf yang telah ditetapkan. Jemaah yang memenuhi kriteria maka langsung disafariwukufkan. Sementara, jemaah yang tidak memenuhi kriteria safari wukuf, maka dibadalhajikan.
”Dari proses screening itu, kita mendapatkan 238 jemaah yang hari ini disafariwukufkan,” jelas Ardjuna. Dia membeberkan sejumlah kriteria jemaah sakit yang bisa disafariwukufkan. Pertama, transportable. Jemaah bisa dibawa dengan sarana transportasi bus menuju Arafah tanpa ada kendala.
Kedua, lanjut Ardjuna, hemodinamic. Kriteria ini berkenaan dengan tensi dan tekanan darah darah jemaah yang stabil, dalam kondisi yang memungkinkan untuk disafariwukufkan. Ketiga, tidak terjadi inspeksi akut. Jemaah safari wukuf ini diberangkatkan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah menggunakan 15 bus, terdiri atas 6 bus baring dan 9 bus duduk.
”Untuk bus duduk, rata-rata diisi 25 jemaah. Sementara untuk bus baring, diisi delapan jemaah,” ucap Ardjuna. Setiap bus ada petugas pendamping, terdiri atas satu dokter, dua perawat, satu petugas membantu menyuapi makan jemaah, serta tim pembimbing ibadah.
Kabid Kesehatan PPIH Arab Saudi Imran menambahkan, proses evakuasi dilakukan secara bertahap sejak sekitar pukul 09.00 WIB dari KKHI. Sebelumnya, tim KKHI telah mempersiapkan para jemaah untuk menjalani safari wukuf. Sebelum safari wukuf, disiapkan aspek kebersihan personal jemaah.
”Mereka yang tidak bisa melakukan bebersih sendiri, dibantu perawat dan pendamping jemaah sakit. Ada juga pembimbing ibadah yang membantu niat dan memakaikan kain ihram,” tutur Imran. Setelah semua masuk bus, jemaah diberangkatkan menuju Arafah secara beriringan. Bus safari wukuf meninggalkan KKHI Makkah sekitar jam 12.00 WAS.