koranindopos.com – Jakarta. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Taruna Ikrar, menargetkan agar Indonesia dapat memperoleh status WHO Listed Authority (WLA). Status ini diyakini akan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global serta meningkatkan kredibilitas industri farmasi nasional.
“Kita ingin naik kelas. Kami berjuang untuk mencapai WHO Maturity Level 4 dan, jika memungkinkan, masuk dalam WHO Listed Authority. Saat ini hanya ada 30 negara yang memiliki status tersebut, semuanya negara maju. Mudah-mudahan Indonesia menjadi negara berkembang pertama yang mendapat pengakuan ini,” ujar Taruna dalam agenda Intensifikasi Asistensi Regulatori Obat, Selasa (25/2/2025).
WHO Listed Authority adalah status yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada lembaga atau badan yang telah diakui dalam penilaian kualitas, keamanan, serta efektivitas obat-obatan, termasuk vaksin. Pengakuan ini akan memberikan keunggulan dalam akses pasar internasional bagi produk farmasi Indonesia.
Taruna Ikrar menjelaskan bahwa pencapaian status WLA akan memberikan dampak positif bagi sektor farmasi dan kesehatan nasional, di antaranya:
- Meningkatkan Daya Saing Produk Farmasi Indonesia
Dengan pengakuan dari WHO, produk farmasi yang dibuat di Indonesia akan lebih mudah masuk ke pasar global, meningkatkan ekspor, dan memperluas cakupan distribusi obat-obatan buatan dalam negeri. - Memperkuat Kerja Sama Internasional
BPOM RI akan lebih dipercaya dalam menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga regulator internasional, mempercepat akses terhadap teknologi dan inovasi di sektor farmasi. - Mempermudah Akses Obat Inovatif
Dengan status WLA, Indonesia dapat lebih mudah mendapatkan akses terhadap obat-obatan dan vaksin terbaru dari negara maju, yang penting bagi pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat.
“Dampak secara globalnya adalah negeri kita akan mencapai kesejahteraan lebih baik, karena berbicara tentang obat sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk ketersediaan obat yang aman dan berkualitas,” tambah Taruna.
BPOM RI terus berupaya meningkatkan sistem regulasi farmasi di Indonesia agar memenuhi standar WHO. Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia bisa segera mendapatkan pengakuan sebagai WHO Listed Authority dan semakin diperhitungkan dalam industri farmasi dunia.(dhil)