Koranindopos.com, Jakarta – Komitmen Hyper Mega Shipping (HMS) terhadap Environmental, Social, Governance (ESG) dan Green Logistic tidak main-main.
Di tahun 2024, HMS mulai menggunakan layanan E-DO (Electronic Delivery Order). “Perusahaan memandang bisnis tidak hanya dari segi finansial saja, tetapi juga sebagai entinitas yang memiliki dampak terhadap lingkungan, masyarakat dan tata kelola keuangan. Itulah yang melatarbelakangi kami menggunakan E-DO di tahun 2024,” ucap Business Development Manager Hyper Mega Shipping Bima Swatika Aryasena dalam acara Media Gathering & Buka Puasa Bersama di Hotel Orchardz Jayakarta, Jakarta, Rabu (27/3).
“Hasilnya, HMS berhasil mengurangi penggunaan kertas hingga 40%. Implementasi teknologi ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap efisiensi operasional perusahaan, tetapi juga menghadirkan sejumlah keuntungan lingkungan,” tegas Bima.
Pemanfaatan kemajuan teknologi oleh HMS, seperti penggunaan Newsletter sebagai media informasi internal, mencerminkan komitmen perusahaan dalam mengadopsi solusi berkelanjutan.” Sehingga, HMS mampu mencapai penghematan kertas hingga 100% memberikan dampak positif pada keberlanjutan lingkungan,” tukas Bima.
HMS bukan hanya sekadar menjadi pelaku ekonomi, tetapi juga melakukan banyak kegiatan sosial. Komitmen untuk terlibat dalam kegiatan sosial mencerminkan nilai-nilai perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat, menciptakan ekosistem di mana pertumbuhan bisnis beriringan dengan kesejahteraan sosial.
“Di HMS Group, kami memberikan pengalaman solusi logistik yang dipersonalisasi dan disesuaikan dengan kebutuhan industri, perangkat lunak dan sistem yang dibangun dengan baik. Bersama dengan teknologi inovatif kami, kami memiliki kunci untuk memberikan tingkat kepuasan pelanggan tertinggi,” ucap Bima.
Bima dalam kesempatan tersebut juga mengatakan bahwa HMS sejak 2023 resmi bergabung dengan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA).
“Dengan bergabungnya HMS menjadi anggota IATA, pelanggan kini bisa menggunakan pelayanan melalui air freight terbaik sesuai standar internasional. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan performa bisnis HMS, baik dari sisi pendapatan maupun profit. Kami menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 20% di 2024,” ujar Bima optimis.
Lebih lanjut Bima mengatakan, di Indonesia saat ini ada 54 perusahaan supply chain professional yang terdaftar, termasuk HMS. Jumlahnya akan berkurang jika menghitung anggota yang berbasis lokal. Kebanyakan dari mereka merupakan cabang dari perusahaan internasional yang diberi izin kantor pusat di Indonesia.
Menutup perbincangan, Bima mengatakan, “Bergabungnya HMS menjadi anggota IATA yang terakreditasi dapat meningkatkan prestise dan kredibilitas dalam melayani air freight. HMS juga diberikan kode numeric IATA yang memungkinkan perusahaan atau agen langsung diidentifikasi oleh industri kargo udara Internasional”. (hrs)