koranindopos.com – Jakarta. Sinergi antara PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) dan PT Sinergi Utama Sejahtera (SUS) dalam distribusi Alat Kesehatan (Alkes) NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer) telah berlanjut ke kegiatan sosialisasi yang lebih intensif dan ekstensif.
Hari Senin 4 September 2023, SCNP (manufaktur NIVA) dan SUS (distributor alkes) menyelenggarakan sesi edukasi yang bertemakan Medical Device Product Knowledge bagi para tim marketing dan sales pihak distributor Alkes NIVA. Adapun materi yang disampaikan bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis yang lebih lengkap dan lanjut kepada para tim tentang NIVA baik dari sisi teknis, medis serta administrasi terkait NIVA.
Edukasi diselenggarakan dalam moda onsite dan online bagi segenap armada marketing dan sales pihak distributor. Kegiatan edukasi dibuka dan disaksikan langsung oleh Direksi (Anastasia Budiman, Gembong Primadjaya dan Rudy Susanto). Acara ini dimoderasi oleh Corporate Secretary Head SCNP Tumpal Sihombing.
Sebagai narasumber medis, hadir Senior Cardiologist dokter Jetty Sedyawan yang juga merupakan Brand Ambassador dari Alkes NIVA. Terkait teknis, hadir Quality Control Head (Setiyo Bonorowanto); Project Manager NIVA dari SCNP (Adi) dan Penanggung Jawab Teknis (PJT) dari sisi CPAKB SCNP (Elvina) dan PJT dari sisi CDAKB SMDI (Tulus).
Dari sisi teknis dan medis, NIVA memiliki 15 parameter kardiovaskular sebagai berikut:
• ABI
Terdiri atas 2(dua) parameter terpisah, yaitu ABI Kiri dan ABI Kanan. ABI adalah singkatan dari Ankle Brachial
Index, suatu indikator perbandingan nilai tekanan darah sistolik pergelangan kaki (ankle) dengan tekanan darah
sistolik lengan (brachialis). Semakin kecil ABI, semakin bermakna diameter pembuluh darah yang tertutup plak.
• baPWV
Terdiri atas 2(dua) parameter terpisah, yaitu baPWV Kiri dan baPWV Kanan. abPWV adalah singkatan dari ankle
brachial Pulse Wave Velocity, suatu indikator yang mengukur kecepatan gelombang nadi dimana semakin besar
nilai baPWV, semakin tidak elastis pembuluh darah.
• Usia Vaskular
Sering disingkat VA, dimana rentang nilai normal dari VA adalah sesuai atau lebih rendah daripada usia
sebenarnya. Jika VA lebih besar daripada usia sebenarnya, maka diperkirakan kondisi pembuluh darah lebih buruk daripada pembuluh darah kebanyakan orang pada usia yang sama.
• Large Artery Compliance
Indikator kardiovaskular yang mengindikasikan tingkat kemampuan dinding pembuluh darah besar (aorta) untuk
mengembang dan menyempit secara pasif akibat perubahan tekanan darah.
• Small Artery Compliance
Indikator kardiovaskular yang mengindikasikan tingkat kemampuan dinding pembuluh darah kecil (perifer) untuk
mengembang dan menyempit secara pasif akibat perubahan tekanan darah.
• Lebar Gelombang Nadi
Parameter kardiovaskular yang diperoleh dari sinyal sensor fotopletismografi (PPG) yang berkorelasi dengan resistansi pembuluh darah sistemik.
• Indeks Augmentasi
Indikator kardiovaskular yang mengukur tingkat kekakuan arteri. Nilai IA meningkat akibat adanya proses penuaan pada pembuluh darah.
• Area Titik Infleksi
Jumlah total volume darah dalam pembuluh darah yang diukur dari waktu awal sistol hingga waktu akhir.
• Indeks Kekakuan
Derajat kekakuan dinding pembuluh darah yang diukur.
• Waktu Tunda
Waktu antara puncak volume sistol dan puncak volume aliran balik diastol.
• Amplituda Sistolik
Jumlah total volume darah di dalam pembuluh darah yang diukur setelah kontraksi jantung (sistol).
• Interval Gelombang
Waktu antara 2 (dua) denyut nadi pada pembuluh darah yang diukur.
• Denyut Jantung
Jumlah denyut jantung seseorang dalam 1 (satu) menit, dimana nilai normal untuk orang dewasa adalah 60-100 detak per menit (beats per minute atau BPM)
Kegiatan edukasi dilakukan secara interaktif dan moda hands-on session, dimana para peserta diberi kesempatan untuk menyampaiakan pertanyaan secara langsung kepada para narasumber (teknis dan medis), termasuk kegiatan screening dengan menggunakan alat kesehatan NIVA secara praktis.
Ragam pertanyaan dilontarkan para peserta terkait proposisi nilai NIVA, apabila dibandingkan dengan alkes yang sebelumnya telah ada di pasar, seperti misalnya perbedaan antara alkes EKG dengan NIVA.
EKG (Elektrokardiogram) dan Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA) adalah 2 metode yang masih terkait dengan pemeriksaan terkait kardiovaskular. Menurut senior cardiologist dokter Jetty Sedyawan, berikut perbedaan utama antara EKG dan NIVA:
EKG (Elektrokardiogram)
• mengukur aktivitas listrik jantung dengan menempelkan elektroda pada kulit;
• memeriksa aktivitas listrik di jantung selama durasi beberapa detik;
• digunakan untuk mengukur ritme jantung dan mendeteksi kelainan aktivitas listrik jantung.
NIVA (Non-Invasive Vascular Analyzer)
• mengukur kekakuan arteri pada pembuluh darah menggunakan alat kecil yang dipasang pada kulit;
• memeriksa elastisitas pembuluh darah selama beberapa menit;
• digunakan untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular dan memantau efektivitas pengobatan.
Secara keseluruhan, EKG dan NIVA merupakan tes non-invasif dan tidak menimbulkan rasa sakit yang digunakan untuk memeriksa jantung, namun untuk metode dan tujuan yang berbeda. EKG mengukur aktivitas listrik jantung menggunakan elektroda pada kulit dan digunakan untuk mengukur ritme jantung serta mendeteksi kelainan aktivitas listrik jantung.
NIVA mengukur kekakuan arteri pada pembuluh darah menggunakan alat kecil yang dipasang pada kulit dan digunakan untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular dan memantau efektivitas pengobatan.
Proposisi nilai alat kesehatan NIVA bagi industri bersifat spesifik dan mengandung novelty praktis yang saat ini belum tersedia di dalam industri alat kesehatan secara domestik di dalam satu perangkat unit. NIVA merupakan alat kesehatan domestik karya anak bangsa hasil temuan dan inovasi para pakar elektromedis dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (Prof. Dr. Tati Mengko, Dr. Richard Mengko, Dr. Hasballah). (ris)
