Koranindopos.com, JAKARTA – Jumlah pasien gagal ginjal akut misterius pada anak kembali meningkat. Hingga Senin (24/10), tercatat 90 anak yang terkena penyakit mematikan itu. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Widyastuti memerinci, 49 persen di antaranya meninggal, sedangkan yang survive sebanyak 15 anak. ”Dua puluh enam anak sedang dirawat di berbagai rumah sakit vertikal,” ujarnya pada Selasa (25/10/2022).
Widyastuti menyebutkan, di antara 90 anak tersebut, tidak semuanya berdomisili di Jakarta. Hanya 56 persen yang berdomisili di ibu kota. Sementara itu, 20 persen lainnya berdomisili di Jawa Barat dan 12 persen di Banten. ”Lainnya di luar Jabodetabek,” katanya.
Dia mengungkapkan, saat ini pihaknya mulai merintis rumah sehat dengan penguatan di bangsal anak. Misalnya, yang berada di Rumah Sehat untuk Jakarta Tebet, Koja, dan Duren Sawit. Pihaknya pun akan melihat sejauh mana kebutuhan rumah sakit khusus bagi anak di Jakarta. ”Tentu saya harus melakukan visibilis untuk mengetahui seberapa besar kebutuhannya di DKI,” tuturnya.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Luigi mengatakan bahwa mayoritas penderita mengalami gejala demam. Disusul penurunan kesadaran dan gangguan saluran pencernaan. Saat ini, terdapat tiga rumah sakit yang menjadi rujukan. Yakni, RSCM, RSAB Harapan Kita, dan Rumah Sakit Fatmawati. ”RS Fatmawati juga bisa terima anak-anak dengan berat badan 30 kilogram ke atas,” katanya.
Menurut Luigi, hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan ruang PICU (pediatric intensive care unit). Saat ini, terdapat 197 tempat tidur PICU di 60 rumah sakit di Jakarta. Pihaknya pun akan terus menambah kapasitas tempat tidur PICU. ”Kami lihat lagi rumah sakit mana yang bisa ditambahkan kapasitas PICU. Total ada 219 bed PICU,” katanya. (wyu/mmr)