koranindopos.com – Jakarta. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merespons surat terbuka yang meminta Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menolak kapal dagang Israel berlabuh di beberapa pelabuhan di Indonesia. Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, menyatakan bahwa Kemenhub telah menindaklanjuti surat terbuka tersebut.
“Dalam menanggapi surat terbuka ini, kami telah melakukan pengecekan atas informasi yang disampaikan,” ujar Adita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Selasa (2/1/2024).
Adita menegaskan bahwa Kemenhub tidak pernah memberikan izin kepada kapal dagang berbendera Israel untuk berlabuh di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. “Sejak terjadinya konflik Israel-Palestina yang memanas beberapa waktu lalu, tidak ada kapal dagang berbendera Israel ataupun berbendera selain Israel yang melayari Indonesia-Israel,” tambahnya.
Pihak Kemenhub berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait guna memantau perkembangan terkait kapal-kapal dagang Israel. “Selanjutnya, Kemenhub akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk terus memantau hal ini,” ungkap Adita.
Sebelumnya, Komandan Satuan Operasi Khusus Netizen Julid Anti-Israel, Erlangga Greschinov, mengirim surat terbuka kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Surat tersebut mengandung seruan kepada Menteri Budi Karya untuk menghalangi kapal dagang ZIM Trade berlabuh di empat pelabuhan Indonesia, yaitu Jakarta, Belawan, Semarang, dan Surabaya.
“Kami, bangsa Indonesia, memiliki aspirasi untuk membantu perjuangan rakyat Palestina dengan berbagai cara yang kita bisa. Salah satunya adalah melarang kapal-kapal ZIM dari Israel berlabuh di empat pelabuhan kita. Semoga ada kabar baik setelah ini, kami mengharapkan agar Bapak ikut serta dalam perjuangan ini. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Bapak,” tulis Greschinov dalam akun Instagram pribadinya (@greschinov). (hai)