koranindopos.com – Jakarta, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Imran Pambudi, mengungkapkan bahwa eliminasi penyakit tuberkulosis (TBC) di Indonesia baru dapat tercapai paling cepat pada tahun 2045.
“Kita sudah membuat modeling, walaupun kita sudah bisa menemukan penderita TBC, dan semua itu kita temukan dan kita obati, dengan kecepatan yang sekarang, maka mungkin TBC baru bisa kita eliminasi paling cepat 2045,” ujar Direktur Imran pada Jumat (17/5/2024).
Menurut laporan Global TB Report Tahun 2023, Indonesia diperkirakan memiliki 1.060.000 kasus baru TBC, dengan sekitar 30.000 kasus merupakan TBC resisten obat. Pada tahun lalu, Indonesia berhasil menemukan sekitar 821.000 kasus baru TBC, atau sekitar 78 persen dari perkiraan laporan tersebut.
“Untuk meningkatkan penemuan kasus dan menurunkan angka insiden TBC, tentunya kita harus lebih agresif lagi dan lebih ke hulu. Bagaimana seseorang dapat terinfeksi, atau tertular bakteri tuberkulosis,” imbuh Direktur Imran.
Untuk mencapai target eliminasi TBC pada 2030, Imran menekankan pentingnya upaya investigasi kontak. Investigasi kontak adalah pelacakan orang-orang yang mempunyai kontak erat dengan penderita tuberkulosis, diikuti dengan pengobatan jika terbukti positif, atau Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) jika terdeteksi negatif.
“Karena tanpa dilakukan skrining dan pemberian TPT, maka harapan kita untuk bisa mencapai eliminasi tuberkulosis di tahun 2030 di Indonesia, itu tidak bisa tercapai,” jelasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melaporkan adanya kasus tuberkulosis jika menemukannya, demi memutus rantai penularan dan mewujudkan eliminasi TBC di Indonesia pada 2030.
Dengan komitmen dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan eliminasi tuberkulosis dapat terwujud sesuai target dan mencegah lebih banyak orang dari infeksi penyakit ini. (hai)