koranindopos.com – Lumajang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan segera mengambil langkah-langkah rehabilitasi yang komprehensif untuk memulihkan kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, setelah mengalami kebakaran yang meluas akibat flare saat pemotretan prewedding. Menteri LHK, Siti Nurbaya, menekankan pentingnya rehabilitasi dari berbagai aspek, termasuk fisik, ekonomi, sosial, manajemen, dan pendidikan masyarakat.
Kawasan Gunung Bromo adalah salah satu aset alam berharga di Indonesia, dan kebakaran yang terjadi dengan luas mencapai 989 hektar telah menimbulkan kerusakan yang signifikan. Menteri Siti Nurbaya menggarisbawahi perlunya penanganan segera untuk mengembalikan ekosistem yang terdampak.
“Yang penting sekarang ini menurut saya adalah rehabilitasi atau pemulihannya, dari segala aspek yakni fisik, ekonomi, sosial, dan manajemen, kemudian bagaimana public education,” ujar Menteri Siti Nurbaya dalam keterangannya.
Kawasan Bromo memiliki beragam medan, yang membuat pemulihan menjadi tantangan yang kompleks. Untuk memahami bagaimana melakukan pemulihan yang efektif dan mengembalikan ekosistem, KLHK telah melibatkan tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya.
“Bagaimana nilai-nilai mengembalikan ekosistemnya itu sedang diteliti oleh ahli-ahli dari IPB University, Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya, jadi banyak aspek yang kita harus bangun kembali untuk wilayah yang dikelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini,” jelas Menteri Siti Nurbaya.
Selain itu, Menteri LHK juga mengajak pihak-pihak lain, termasuk USAID, untuk berkolaborasi dalam upaya mengembalikan kondisi ekosistem Gunung Bromo seperti semula. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki nilai ekowisata yang sangat strategis, dan rehabilitasi kawasan ini menjadi penting agar tetap menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik dari dalam negeri maupun internasional.
Kerja sama lintas sektor dan lintas lembaga akan menjadi kunci dalam menjalankan upaya rehabilitasi ini. Selain KLHK, turut hadir dalam kunjungan ini Sekretaris Jenderal KLHK, Direktur Jenderal KSDAE, Direktur Jenderal Penegakan Hukum LHK, Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Direktur USAID Indonesia, Wakil Pemimpin Redaksi detikcom, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama KLHK, dan Kepala UPT KLHK di Jawa Timur.
Pemerintah berkomitmen untuk memulihkan keindahan alam Gunung Bromo dan menjadikannya sebagai salah satu aset alam yang berharga dan lestari bagi generasi mendatang. Dalam situasi yang memerlukan respons cepat seperti ini, kolaborasi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian alam merupakan langkah yang krusial dalam memulihkan kerusakan yang terjadi.(dni)