koranindopos.com – Jakarta, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa pemerintah saat ini menunjukkan keseriusan dalam menangani permasalahan sampah, yang masih menjadi isu lingkungan mendasar di Indonesia.
“Upaya serius pemerintah di kabinet sekarang harus disampaikan ke seluruh masyarakat. Ada standing point posisi pemerintah dalam menangani isu dasar lingkungan yang belum selesai, salah satunya sampah,” ujar Menteri Hanif dalam keterangannya, Jumat (18/4/2025).
Dalam konteks pengelolaan sampah di TPA Putri Cempo, Surakarta, Menteri Hanif menjelaskan bahwa pemerintah mengupayakan transformasi sampah menjadi energi listrik sebagai solusi jangka panjang.
Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, pemerintah telah menugaskan 12 daerah, termasuk Surakarta, untuk mempercepat pembangunan fasilitas pengolahan sampah.
Namun, dari target tersebut, baru dua kota—Solo dan Surabaya—yang berhasil mengoperasikan instalasi pengolahan. Sementara itu, kota Palembang disebut akan segera menyelesaikan tahap konstruksi.
“Masih ada sembilan daerah yang menghadapi tantangan. Presiden minta ada akselerasi. Kita tunggu Perpres baru sebagai payung hukum tambahan,” imbuh Menteri Hanif.
Salah satu kendala utama dalam mengoperasikan fasilitas pengolah sampah menjadi energi adalah gap biaya operasional dan kompensasi harga listrik yang belum mencapai nilai keekonomian.
Menteri Hanif pun meminta Wali Kota Surakarta Respati Ardi untuk menyampaikan permasalahan utama yang dihadapi TPA Putri Cempo secara rinci agar pemerintah pusat dapat segera menyusun kebijakan yang tepat.
“Tidak sederhana mengoperasikan ini. Kami bersama seluruh jajaran ingin agar permasalahan sampah bisa selesai melalui berbagai upaya,” pungkas Hanif.