koranindopos.com – Jakarta. Manajer Manchester City, Pep Guardiola, kini mengungkapkan penyesalannya setelah tidak melakukan aktivitas transfer yang lebih banyak di bursa transfer musim panas lalu. Keputusan tersebut kini mulai dirasakan dampaknya, terutama ketika The Citizens harus menghadapi masalah besar akibat cedera pemain dan minimnya pilihan pelapis yang setara.
Pada musim panas lalu, City hanya membawa pulang Ilkay Gundogan dari Barcelona dan merekrut pemain muda, Savinho, dari Troyes, yang merupakan bagian dari klub dalam naungan City Football Group. Namun, di sisi lain, mereka juga melepas beberapa pemain penting, termasuk Julian Alvarez dan Joao Cancelo. Banyak yang berpikir keputusan ini cukup berisiko, terutama ketika melihat persaingan ketat di Liga Inggris dan kompetisi lainnya.
Pada awal musim, semuanya berjalan mulus bagi Manchester City. Mereka tak terkalahkan dalam sembilan laga pertama di Liga Inggris dan bahkan duduk di puncak klasemen hingga awal Oktober. Di Liga Champions, City juga tampil solid dengan meraih dua kemenangan dari tiga laga pertama mereka, sementara satu laga lainnya berakhir imbang.
Namun, seiring berjalannya waktu, sejumlah masalah mulai muncul. Banyak pemain utama yang mengalami cedera, memaksa Guardiola untuk mengandalkan skuad yang terbatas. Dalam situasi seperti ini, keputusan untuk tidak memperkuat tim dengan rekrutan lebih banyak di bursa transfer musim panas kini terasa sebagai kesalahan besar. Minimnya pelapis yang memiliki kualitas sepadan dengan pemain inti membuat Manchester City kesulitan menghadapi jadwal pertandingan yang padat dan ketat.
Guardiola sendiri mengakui bahwa dirinya kini merasakan dampak dari kebijakan transfer yang lebih hati-hati tersebut. Dengan banyaknya pemain yang cedera, dia merasa skuadnya kekurangan kedalaman yang diperlukan untuk menghadapi tekanan di berbagai kompetisi.
Sementara itu, penyesalan Guardiola ini menjadi pelajaran penting bagi banyak tim besar lainnya, bahwa kedalaman skuad yang cukup sangat krusial di tengah-tengah persaingan yang semakin sengit. Musim ini, lebih dari sebelumnya, terbukti bahwa memiliki pelapis berkualitas adalah kunci untuk tetap kompetitif di semua lini.(dhil)