koranindopos.com. Perum Perhutani bersama anak perusahaannya ‘Econique’ Perhutani Alam Wisata (PT Palawi Risorsis) menyukseskan program ‘Cikole Kampung Re/Up Cycle Bebas Sampah’ untuk pemberdayaan ekonomi dan lingkungan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan mitra wisata di kawasan Cikole sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Program Cikole ‘Kampung Re/Up Cycle Bebas Sampah’ bertujuan untuk membangun wilayah tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta membangun taman dengan konsep re/up cycle garden.
Program ini bertahap dilaksanakan mulai dari penyediaan sarana dan prasarana untuk mengelola sampah hingga teknologi konversi sampah plastik residu dan segala sampah menjadi berharga serta melibatkan masyarakat sekitar tempat wisata, komunitas perempuan / Ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat, komunitas peduli sampah, pengunjung atau wisatawan, karyawan pengelola wisata dan pemerhati sampah.
Dalam kegiatan tersebut dilakukan pelatihan pengelolaan sampah kepada puluhan anggota LMDH dan mitra wisata di kawasan Cikole pada Rabu (03/04). Perhutani menggandeng Konsultan CSR, Pemerhati Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat dan Praktisi Pendidikan Arya Hindrarprayoga dan Ketua pengelola pantai Seminyak, Bali dan Pengelola Tempat Penampungan Sementara (TPS) 3R Desa Adat Seminyak Bali sebagai salah satu TPS 3R terbaik di Indonesia I Komang Ruditha Hartawan untuk memberi pelatihan.
Selanjutnya dilakukan penyerahan bantuan TJSL oleh Direktur Keuangan dan manajemen Risiko Perhutani Dewi Fitrianingrum kepada Plt. Direktur Utama PT Palawi Risorsis Maman Rosmantika berupa 2 (dua) unit Motor Listrik Bak Sampah khusus sampah organik dan sampah anorganik serta 10 (sepuluh) unit tong sampah pilah organik dan anorganik, bertempat di Cikole Jayagiri Resort, Lembang, Bandung pada Kamis (04/04).
Dewi Fitrianingrum menyampaikan bahwa dukungan yang diberikan Perhutani ini bertujuan agar destinasi wisata di wilayah Cikole senantiasa terjaga kebersihannya dan terawat dengan baik, sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang asri dan bersih.
“Bantuan tersebut merupakan wujud tanggung jawab Perhutani kepada lingkungan dan sosial yang diharapkan memberikan dampak kepada masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan,” terangnya.
“Terima kasih kepada Kementerian BUMN atas dukungan kepada Perhutani, sehingga program ini kedepannya dapat berlanjut di lokasi lainnya,” tambah Dewi.
Pada kesempatan yang sama Koordinator Asisten Deputi (Asdep) Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Teddy Poernama menyampaikan bahwa pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan suatu upaya yang melibatkan berbagai pihak, dengan fokus pada aspek 5P yang menggerakkan keberlanjutan: Profit, People, Prosperity, Peace, dan Partnership.
Menyampaikan arahan Asisten Deputi(Asdep) Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, dirinya menyampaikan bahwa untuk pengelolaan sampah terpadu nantinya bisa mendapat dukungan dari BUMN-BUMN lain secara kolaborasi, “Beliau bersedia memimpin rapat bersama Asdep TJSL untuk mempresentasikan konsep sampah terpadu di destinasi milik PT Palawi kepada BUMN lainnya,” ujarnya.
Teddy Poernama juga menyampaikan usulan 3 (tiga) aspek utama yang berperan dalam rangka meningkatkan kontribusi Destinasi guna mencapai performa pariwisata berkelanjutan dalam pengembangan model pariwisata ‘Econique’ pada destinasi milik PT Palawi, “Pertama, kolaborasi menjadi kunci utama. Kedua, sinergi pentahelix menjadi landasan yang kuat. Ketiga, kepemimpinan inovatif,” tambahnya.
“Pengelolaan sampah terpadu menjadi satu aspek yang tidak bisa diabaikan dalam mendukung performa pariwisata berkelanjutan. Melalui kerjasama lintas sektor, kita bisa menciptakan solusi yang terpadu dan berdaya guna terhadap permasalahan sampah, menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi PT Palawi, khususnya destinasi Cikole,” tutupnya.
Sementara itu Maman Rosmantika menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya atas dukungan baik Kementerian BUMN maupun Perum Perhutani melalui program TJSLnya, sehingga usulan ‘Econique’ Perhutani Alam Wisata (PT Palawi Risorsis) dalam mengembangkan wisata berkelanjutan yang terintegrasi dari aspek lingkungan, salah satunya berupa pengelolaan sampah terpadu di Kawasan Wisata Cikole Forest Estate Tourism dapat diwujudkan.
“Kami bersama semua pihak yang terkait berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mengimplementasikan wisata edukasi pengelolaan sampah terpadu dan terintegrasi ini,” ujarnya.
Mewakili penerima bantuan dan peserta pelatihan, Aris menyampaikan ucapan terimakasih kepada Perhutani atas bantuan yang diberikan. “Kami telah mendapatkan pelatihan pengelolaan sampah juga diberi sarana angkutan sampah, semoga ini menjadi awal yang baik bagi kami, sehingga pengelolaan sampah khususnya di Cikole Jayagiri Resort bisa lebih baik dan dapat memberikan nilai tambah bagi kami,” ujarnya. (ris)