koranindopos.com – Jakarta. konflik di Timur Tengah setelah serangan Israel ke fasilitas Diplomatik Iran di Damaskus dan serangan balasan Iran ke Israel. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi yang melibatkan seluruh unsur Kedeputian bersama Kementerian Luar Negeri dan sejumlah Duta Besar.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memimpin rapat tersebut dengan melibatkan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Duta Besar RI Amman, Dubes RI Teheran, dan Perwakilan KBRI di Beirut untuk menyampaikan kondisi terkini terkait situasi di Timur Tengah.
“Pelaksanaan Rapat Koordinasi ini merupakan assesment untuk upaya deeskalasi dampak konflik di kawasan Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.
Dalam rapat tersebut, Dubes RI di Amman, Ade Padmo Sarwono, menyampaikan update perkembangan situasi di kawasan dan menekankan pentingnya meredam eskalasi konflik untuk menghindari dampak negatif terhadap ekonomi.
Sementara Dubes RI Teheran, Ronny P. Yuliantoro, menyampaikan perkembangan politik dalam negeri Iran dan antisipasi dampak eskalasi konflik terhadap ekonomi global, terutama terkait jalur Selat Hormuz yang penting bagi perdagangan dunia.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani, menekankan perlunya antisipasi terhadap kemungkinan eskalasi konflik dan menyatakan bahwa semua pihak saat ini berupaya mencegah eskalasi.
Dampak dari konflik geopolitik antara Iran dan Israel telah mempengaruhi kondisi perekonomian global. Harga minyak mentah global masih berfluktuasi, sementara nilai tukar mata uang di Kawasan Asia Pasifik bergerak melemah terhadap Dolar AS.
Pemerintah Indonesia mencermati kondisi APBN untuk menjalankan perannya sebagai shock absorber dan akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan otoritas moneter dan fiskal untuk menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi.
Rapat Koordinasi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait di Kemenko Perekonomian, termasuk Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Ferry Irawan, serta Deputi Pangan dan Agribisnis Dida Gardera. (hai/infopublik)