koranindopos.com – Jakarta. Sebuah kebakaran tragis terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, yang merenggut nyawa tiga balita bersaudara. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Selasa malam, 7 Mei 2025, di rumah kontrakan sederhana yang terletak di Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan Somba Opu.
Ketiga balita tersebut, yang masing-masing berusia 5 tahun, 3 tahun, dan 2 tahun, dilaporkan tewas terjebak di dalam rumah saat kebakaran melanda. Saat kejadian, sang ibu diketahui meninggalkan mereka sebentar untuk membeli makanan di dekat rumah.
Menurut keterangan warga sekitar dan pihak kepolisian, kebakaran mulai terlihat sekitar pukul 20.00 WITA. Api dengan cepat membesar, melahap bangunan rumah yang sebagian besar berbahan kayu. Warga yang menyadari kebakaran sempat berupaya membantu memadamkan api dan menyelamatkan anak-anak, namun tidak berhasil menembus kobaran api yang begitu cepat meluas.
Tak lama berselang, tim pemadam kebakaran datang ke lokasi, namun api baru berhasil dijinakkan setelah rumah tersebut nyaris rata dengan tanah.
Ketiga balita ditemukan dalam kondisi hangus terbakar di dalam rumah, yang diduga tak sempat menyadari bahaya atau melarikan diri.
Kapolsek Somba Opu menyebut bahwa penyebab kebakaran sementara diduga berasal dari korsleting listrik. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti.
“Saat ini kami masih mendalami kronologi dan penyebab kebakaran. Dugaan awal memang korsleting, tapi kami juga akan periksa kondisi instalasi listrik dan keterangan saksi,” ujar pihak kepolisian.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga masyarakat luas. Banyak warganet dan aktivis perlindungan anak yang menyampaikan belasungkawa dan sekaligus mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap anak-anak, terutama balita.
Peristiwa ini juga memicu diskusi soal keselamatan rumah tinggal, standar instalasi listrik, serta kewaspadaan orang tua saat meninggalkan anak di rumah.(dhil)