Koranindopos.com – Jakarta. Tingginya perpindahan masyarakat desa ke kota menuntut camat harus mencari cara bagaimana menyejahterakan masyarakat di desa. Demikian ditegaskan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro.
Suhajar menjelaskan, salah satu alasan orang meninggalkan desa karena susah mencari kemakmuran. Masyarakat masih menganggap mencari pekerjaan di desa masih sulit, termasuk fasilitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur lainnya masih kurang.
”Ini harus disadari oleh camat, karena camat akan kehilangan penduduknya nanti sepertiga. Usahakan mereka untuk tetap bertahan di desa karena mereka merasa bahagia tinggal di desa,” kata Suhajar dalam rilis yang diterima Koranindopos.com, Sabtu (24/6). Menurutnya, camat harus bertanggung jawab agar masyarakat bertahan di desa.
Suhajar menyebut berbagai jenis pekerjaan di desa yang masih sangat dibutuhkan, seperti petani atau berkebun. Hal ini juga untuk menjawab tantangan pengelolaan urbanisasi yang belum optimal. Sebab, ketika desa tidak dikembangkan, maka masyarakat akan berbondong-bondong ke kota.
”Desa menjadi kosong sebagaimana yang terjadi di Jepang. Ini harus dipelajari oleh kita di lapangan, kenapa mereka masih menolak identitasnya sebagai masyarakat desa? Kenapa rakyat Anda masih menolak identitasnya sebagai petani misalnya. Ini adalah hal-hal yang harus kita cermati bersama,” tutur Suhajar.
Menurut Suhajar, pemerintah pusat mendukung desa dengan memberikan dana yang besar agar desa menjadi berkembang. Camat mesti memahami kondisi tempatnya masing-masing untuk mengembangkan kawasan desa. Camat bertugas menjalankan fungsi pelayanan, pembangunan, pemberdayaan, dan pengaturan untuk melahirkan keadilan, kesejahteraan, kemandirian, dan ketertiban.
”Jadi fungsi inti kita adalah pelayanan, saya yakin banyak camat yang sudah seperti itu, mentransformasi pelayanan, melayani rakyat dengan online. Sesungguhnya seperti itulah pemerintahan itu, walaupun namanya tetap pemerintahan tapi tugas kita adalah pelayanan, bukan mandor,” tandas Suhajar.