koranindopos.com – Jakarta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya dugaan wabah virus Marburg di wilayah barat laut Tanzania, dengan sembilan orang terinfeksi virus mematikan ini. Delapan orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Virus Marburg merupakan salah satu virus yang sangat mematikan dengan tingkat kematian yang bisa mencapai 88 persen, dan termasuk dalam keluarga virus yang sama dengan virus penyebab Ebola.
Menurut WHO, laporan terkait wabah ini diterima pada 10 Januari 2025, mengenai kasus yang diduga terjadi di wilayah Kagera, Tanzania. Para pasien yang terinfeksi virus Marburg mengalami gejala sakit kepala, demam tinggi, nyeri punggung, diare, muntah darah, kelemahan otot, serta kematian akibat kehilangan banyak darah. WHO memperkirakan akan ada lebih banyak kasus yang terdeteksi dalam beberapa hari mendatang, seiring dengan peningkatan pengawasan terhadap penyakit tersebut.
“Kami memperkirakan akan ada kasus lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang seiring peningkatan pengawasan penyakit,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pernyataan di platform X, dikutip oleh BBC.
Pihak berwenang telah mengidentifikasi kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi, termasuk petugas kesehatan, yang kini sedang dipantau secara ketat. Selain itu, tim respons cepat dari pemerintah Tanzania telah dikerahkan untuk mengidentifikasi lebih banyak kasus dan menghentikan penyebaran wabah tersebut.
WHO juga memperingatkan bahwa risiko penyebaran virus Marburg di wilayah Kagera tetap tinggi karena lokasi tersebut merupakan pusat transit dengan banyak pergerakan lintas perbatasan menuju Republik Demokratik Kongo, Uganda, Burundi, dan Rwanda. Meski demikian, WHO menyatakan bahwa risiko penyebaran penyakit ini ke tingkat global saat ini tetap rendah dan tidak ada kekhawatiran terkait penyebaran internasional.
Wabah Marburg ini bukan pertama kalinya terjadi di Tanzania. Sebelumnya, pada Maret 2023, Tanzania mengalami wabah Marburg pertama yang terjadi di distrik Bukoba, yang menewaskan sekitar enam orang dan berlangsung selama hampir dua bulan. Pihak berwenang Tanzania belum mengonfirmasi secara resmi adanya wabah Marburg terbaru ini.(dhil)