koranindopos.com – Jakarta, Menyusul insiden dugaan keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa di Kabupaten Cianjur, Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmennya untuk memperketat pengawasan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini mencuat setelah siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan usai menyantap menu dari program MBG.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Kami akan menyempurnakan sistem pengawasan berskala nasional, meningkatkan transparansi jadwal menu harian melalui kanal digital, serta memperkuat pelatihan keamanan pangan bagi seluruh penyedia MBG,” ujar Dadan di Jakarta, Selasa (22/4).
Ia juga menyampaikan empati dan keprihatinan atas peristiwa tersebut, sekaligus berharap para siswa segera pulih.
“Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami,” tegasnya.
Untuk memastikan sumber insiden, sampel makanan yang diduga menjadi penyebab telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jawa Barat. Hasil analisis laboratorium diperkirakan akan keluar dalam sepuluh hari ke depan.
Sementara itu, pihak Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) menyatakan bahwa proses pengolahan makanan MBG selama ini telah mengikuti standar keamanan pangan yang berlaku.
“Kami sedang menunggu hasil lab untuk memastikan akar masalahnya. Segala informasi akan kami sampaikan kepada publik begitu hasilnya keluar,” tambah Dadan.
Sebagai langkah lanjutan, BGN berencana memperkuat sistem pengawasan menyeluruh—mulai dari pemilihan bahan baku, penyimpanan, proses pengolahan, hingga distribusi makanan. Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap tahap dalam rantai makanan MBG benar-benar aman dan memenuhi standar gizi yang ditetapkan.
Dadan menegaskan, koordinasi antara BGN, pemerintah daerah, dan pihak-pihak terkait akan terus diperkuat untuk menjaga keberlanjutan dan kepercayaan masyarakat terhadap program Makan Bergizi Gratis.
“Ini adalah program strategis untuk masa depan anak-anak kita. Kami pastikan terus berjalan dengan standar keamanan tertinggi,” tutupnya. (hai/infopublik)