koranindopos.com – Jakarta. Di tengah keterbatasan infrastruktur yang pernah melingkupi wilayah terpencil, kehadiran internet telah membawa perubahan besar di SMPN 1 Wawonii Timur, Kabupaten Konawe Kepulauan. Kisah inspiratif ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat mengubah wajah pendidikan, bahkan di daerah yang sebelumnya sulit terjangkau jaringan komunikasi.
Di balik transformasi ini, terdapat peran besar Kepala Sekolah Ansarullah Thamrin Mardhan. Sejak memulai kariernya di dunia pendidikan pada tahun 2015, Ansarullah telah merasakan langsung tantangan mengajar di daerah yang minim infrastruktur digital.
“Pada saat pertama saya bertugas itu, tahun 2015. Itu memang di sekolah awal tempat saya bertugas. Itu jaringan internet itu sama sekali tidak ada. Bahkan juga jaringan telepon itu tidak ada. Jadi kalau kebiasaan peserta didik kita tentu terkait pemanfaatan peralatan IT itu masih sangat kurang,” kenang Ansarullah
Dengan semangat membawa perubahan, Ansarullah memanfaatkan akses internet yang mulai tersedia di wilayah tersebut. Ia memperkenalkan teknologi sebagai bagian dari proses belajar-mengajar, mengubah cara siswa dan guru berinteraksi dengan materi pendidikan.
Salah satu inovasi terbesarnya adalah pengembangan aplikasi digital untuk pembelajaran. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan siswa untuk mengakses bahan ajar, tetapi juga melatih mereka agar lebih melek teknologi. Guru-guru di SMPN 1 Wawonii Timur pun dilatih untuk memanfaatkan platform digital, meningkatkan kualitas pembelajaran mereka.
“Melalui internet, kita bisa memperkenalkan siswa dengan berbagai sumber belajar yang lebih luas. Ini membuka wawasan mereka dan menumbuhkan semangat belajar,” ujar Ansarullah.
Proses menuju digitalisasi tentu tidak mudah. Awalnya, banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti kurangnya perangkat IT dan keterbatasan pengetahuan siswa serta guru dalam menggunakan teknologi. Namun, dengan kerja keras dan dukungan komunitas, perubahan besar mulai terlihat.
Selain pembelajaran berbasis digital, internet juga dimanfaatkan untuk kegiatan administrasi sekolah yang lebih efisien. Kini, guru-guru di SMPN 1 Wawonii Timur dapat mengakses informasi dan berbagi materi secara online, yang sebelumnya hampir mustahil dilakukan.
Kisah SMPN 1 Wawonii Timur dan kepemimpinan Ansarullah menjadi contoh nyata bagaimana akses internet dapat membawa perubahan positif, bahkan di wilayah terpencil. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk memanfaatkan teknologi dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern.
“Teknologi bukan lagi sesuatu yang jauh dari jangkauan. Dengan semangat dan kerja sama, bahkan di tempat terpencil sekalipun, kita bisa membuat perubahan besar,” tutup Ansarullah.
Transformasi digital ini tidak hanya membawa manfaat bagi siswa dan guru, tetapi juga membangun harapan baru untuk masa depan pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah terpencil seperti Konawe Kepulauan.(dhil)