koranindopos.com. Jemaah haji kloter pertama dari embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG 01), yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 7301, tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Arab Saudi, Minggu (12/5) pukul 08.00 waktu Arab Saudi (WAS). Jemaah masuk Arab Saudi menggunakan jalur cepat atau fast track, yakni jalur untuk memudahkan proses kedatangan jemaah karena proses imigrasi telah selesai di bandara keberangkatan.
Setelah turun dari pesawat, jemaah langsung menuju bus yang telah disediakan untuk mengantar ke penginapan. Jemaah haji yang tiba berjumlah 385 orang dan didampingi oleh 8 petugas, dengan rincian 139 jemaah haji berusia >60 tahun dan 246 jemaah haji berusia berusia <60 tahun. Selain itu, sebanyak 12 jemaah haji membutuhkan kursi roda.
Adapun, Layanan Fast Track atau disebut Makkah Route ini digunakan untuk kedatangan jemaah calon haji Indonesia yang terbang dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta (embarkasi JKG), Bandara Juanda Surabaya (embarkasi SUB), dan Bandara Adi Sumarmo Solo (embarkasi SOC).
Kedatangan jemaah haji JKG 01 disambut oleh Duta Besar RI Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad didampingi oleh Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah Yusron Bahauddin Ambary, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdillah M Tohir, dan Kepala Bidang Kesehatan dr. Indro Murwoko.
Kondisi jemaah haji kloter JKG 01 dilaporkan berada dalam keadaan baik. Kendati demikian, tim kesehatan yang berada di bandara tetap dalam kondisi siaga untuk memberikan pelayanan kesehatan apabila ada jemaah yang membutuhkan.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi Tahun 2024 dr. Indro Moerwoko berpesan kepada para jemaah saat pertama kali mendarat untuk beradaptasi dengan kondisi dan lingkungan di Arab Saudi yang sangat berbeda dengan di Indonesia. Para jemaah haji juga harus mulai menata kondisi kesehatan setelah perjalanan yang panjang dengan cara istirahat cukup dan tidak memaksakan untuk beribadah jika kondisi tubuh tidak kurang fit.
“Jemaah haji harus sudah mulai diedukasi oleh PPIH terkait masalah kesehatan agar tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas ibadah,” kata dokter Indro. (Ris)